Showing posts with label aksesoris. Show all posts
20 February 2013
Artikel infotografi kali ini ditujukan pada semua pengguna kamera DSLR, tidak ada masalah jika Sobat masih menggunakan kamera compact atau saku, yang perlu diingat adalah jika Sobat mengupgrade ke kamera DSLR maka gunakan lensa prime atau fix 50mm f/1.8.
InFotografi menganjurkan hal ini tentunya karena beberapa alasan dan
yang terpenting adalah kualitas yang didapatkan dengan harga yang
relatif murah. Kami sudah mencoba baik itu lensa Nikon 50mm f/1.8D AF
Nikkor maupun Canon EF 50mm f/1.8 II, kedua lensa tersebut benar-benar
memberikan kualitas foto yang tidak mengecewakan.
Usahakan lensa fix ini selalu menyertai kalian baik memotret menggunakan kamera DSLR Canon maupun NIkon. Meskipun Sobat mungkin sudah memiliki lensa yang lebih bagus, tapi tidak ada salahnya lensa 50mm ini selalu berada di dalam tas kalian. Lensa prime atau fix ini relatif tajam meskipun Sobat memotret dengan bukaan lebar seperti pada aperture f/1.8 sampai f/22.
Lensa 50mm f/1.8 bisa menjadi lensa favorit, jika dikombinasikan bersama sensor DSLR dengan 1.5X atau crop factor lebih tinggi (seperti Nikon D90, Canon 50D, dan kebanyakan camera yang bukan full frame), kalian akan mendapatkan 75mm lensa portrait secara aktual. Jika Sobat menggunakan sensor DSLR full frame, maka akan mendapati seperti lensa standart.
Pada intinya Sobat akan mendapatkan hasil dengan kualitas bagus hanya dengan kisaran harga Satu juta rupiah. Sangat patut dan layak untuk dimiliki bukan?
Contoh diatas merupakan contoh foto bayi yang sedang dijemur dibawah sinar matahari pagi. Kamera yang digunakan adalah Nikon D70s dengan lensa Nikon 50mm f/1.8. Pemotretan dilakukan tanpa menggunakan flash, hand held (tanpa tripod). Ketika masuk ke dalam komputer PC untuk foto tersebut begitu terasa detail serta ketajamannya. Sejak saat itu lensa 50mm selalu menjadi pilihan pertama ketika mengambil foto portrait.
Sisi Positif :
Sisi Negatif :
Usahakan lensa fix ini selalu menyertai kalian baik memotret menggunakan kamera DSLR Canon maupun NIkon. Meskipun Sobat mungkin sudah memiliki lensa yang lebih bagus, tapi tidak ada salahnya lensa 50mm ini selalu berada di dalam tas kalian. Lensa prime atau fix ini relatif tajam meskipun Sobat memotret dengan bukaan lebar seperti pada aperture f/1.8 sampai f/22.
Lensa 50mm f/1.8 bisa menjadi lensa favorit, jika dikombinasikan bersama sensor DSLR dengan 1.5X atau crop factor lebih tinggi (seperti Nikon D90, Canon 50D, dan kebanyakan camera yang bukan full frame), kalian akan mendapatkan 75mm lensa portrait secara aktual. Jika Sobat menggunakan sensor DSLR full frame, maka akan mendapati seperti lensa standart.
Pada intinya Sobat akan mendapatkan hasil dengan kualitas bagus hanya dengan kisaran harga Satu juta rupiah. Sangat patut dan layak untuk dimiliki bukan?
Contoh diatas merupakan contoh foto bayi yang sedang dijemur dibawah sinar matahari pagi. Kamera yang digunakan adalah Nikon D70s dengan lensa Nikon 50mm f/1.8. Pemotretan dilakukan tanpa menggunakan flash, hand held (tanpa tripod). Ketika masuk ke dalam komputer PC untuk foto tersebut begitu terasa detail serta ketajamannya. Sejak saat itu lensa 50mm selalu menjadi pilihan pertama ketika mengambil foto portrait.
Sisi Positif :
- Tajam: Fakta yang ada adalah produsen atau manufaktur lensa ini tidak butuh banyak material kaca untuk digunakan sebagai zooming, desain lensa ini fix, dan sangat sederhana.
- Relatif murah: Harga dari lensa ini hanya berkisar Satu juta rupiah, dengan harga tersebut Sobat sudah bisa memiliki lensa dengan kualitas hasil yang menakjubkan.
- Kecil dan ringan: Baik lensa prime/fix keluaran Canon atau Nikon memang berukuran kecil dan ringan hanya seukuran 1/2 dari lensa kit.
Sisi Negatif :
- Tidak ada zoom: Di era fotografi digital saat ini kita memang sangat dimanjakan, pada era film dengan lensa prime/fix, zooming selalu dilakukan dengan menggunakan "kaki".
Tag :// aksesoris
17 February 2013

Jajaran lensa ini termasuk Primes, Zoom, Tilt & Shift, Macro, Lensa Wide/Lebar, Lensa tele dan lensa telephoto super.
Meskipun Canon memproduksi berbagai jenis lensa, Jajaran lensa EF ini adalah yang paling populer, karena lensa ini cocok dengan mount EF untuk semua kamera SLR dan DSLR Canon.
Selain itu, Canon juga memproduksi jajaran lensa EF-S yang cocok pada berbagai kamera Canon dengan APS-C CMOS sensor, seperti seri Rebel. EF-S lensa hanya dapat digunakan pada kamera APS-C, namun kamera ini juga dapat menggunakan lensa EF normal. Setiap lensa Canon EF dapat dikelompokkan ke dalam salah satu kelas berikut:
Lensa Prime (Fixed)
- Super Telephoto – Prime dari 400mm dan lebih seperti EF600mm f/4L IS USM, Digunakan untuk memotret burung, acara olahraga dan satwa liar.
- Telephoto Standar dan Medium – Prime antara 50 dan 100mm, seperti EF85mm F1.2L II USM. Bagus untuk portrait.
- Telephoto – Prime antara 100 dan 300mm, seperti EF300mm f/2.8L IS USM. Biasanya digunakan untuk fotografi satwa liar dan olahraga.
- Ultra Wide – Prime biasanya dengan panjang fokus 20mm atau kurang, seperti EF14mm f/2.8L II USM. Biasanya digunakan untuk memotret landscape.
- Wide/Lebar – Prime antara 20 dan 50mm seperti EF35mm f/1.4L USM. Digunakan terutama untuk landscape juga.
Lensa Zoom yang Dapat Diatur
- Wide Zoom – Zoom yang dimulai dengan panjang fokus antara 16 dan 22mm, seperti EF17-40mm f/4L USM. Berguna untuk landscape dan wedding/pernikahan.
- Zoom Standar – Zoom yang dimulai antara 24 dan 28mm dan jangkauan antara 70 dan 200mm, seperti EF24-105mm f/4L IS USM. Berguna untuk pernikahan dan portraits.
- Telephoto Zoom – Zoom yang mulai pada 28mm ujung yang lebar dengan jangkauan antara 70 dan 300mm, seperti EF70-200mm f/2.8L IS USM, ini merupakan salah satu lensa Canon yang populer. Digunakan untuk berbagai macam aplikasi seperti fotografi pernikahan, satwa liar, burung dan street fotografi.
Lensa Makro
Lensa yang digunakan untuk fotografi makro, seperti EF180mm f/3.5L Macro USM.
Lensa EF-S
Lensa dengan mount khusus yang hanya dapat digunakan dengan sensor kamera Canon APS-C, seperti seri Rebel. Kamera dengan sensor APS-C memiliki efek perkalian 1.6x pada lensa EF normal, sehingga kebutuhan untuk lensa seperti EF-S 10-22mm f/3.5-4.5 USM yang berguna untuk fotografi landscape dengan seri Rebel.
Lensa Tilt & shift
Lensa seperti TS-E24mm f/3.5L khusus digunakan untuk fotografi arsitektur. Dalam masing-masing kelas yang tercantum di atas, kecuali untuk EF-S kelas, lensa “L” khusus berkualitas tinggi dapat ditemukan. Lensa ini terbuat dari bahan khusus, biasanya weatherproof, berat dan menghasilkan gambar dengan ketajaman menakjubkan dan berkualitas.
Tag :// aksesoris,
Tag :// kamera
16 February 2013
Kami banyak sekali menemui fotografer baik itu pembaca blog InFotografi,
forum-forum online yang sering kali meng-upgrade kamera digital mereka.
Beberapa upgrade kamera tersebut dilakukan untuk menggantikan kamera
digital yang sudah mereka miliki, meskipun kamera tersebut sebenarnya
masih sangat layak digunakan dan memenuhi kebutuhannya.
Ketika Sobat berinverstasi pada digital SLR, berarti Sobat berinvestasi pada "Sistem". Sobat membeli sebuah "sitem" yang diperuntukkan bagi lensa ke produsen kamera, baik itu pada Canon, Nikon, Pentax, Sony ataupun Olympus. Bodi kamera datang dan pergi, tetapi yang lebih riil adalah membangun sistem dengan berinvestasi ke lensa serta aksesoris.
Tidak ada masalah sebenarnya, Fotografer bisa dikatakan merupakan "Gadget Junkies",
dan tidak dipungkiri kami juga begitu, Tetapi menurut kami lebih baik
mengeluarkan uang tersebut untuk hal lain, seperti bepergian dan hunting
di tempat eksotis, biaya sekolah anak, atau mungkin studio baru :).
Ketika Sobat gatal ingin memiliki kamera Nikon atau Canon
keluaran terbaru, kami menganjurkan untuk melihat terlebih dahulu
keseluruhan kamera digital kalian. Pertanyaan pertama yang harus Sobat
jawab adalah: "Jika saya membeli kamera tersebut, apakah Saya sudah
memiliki lensa
yang kompatibel?" Pertanyaan kedua adalah: "Apakah kamera yang sudah
Saya miliki masih memberi apa yang Saya butuhkan?, relatif baru? dan
Apakah hasil foto-fotonya masih bisa diterima?"
Jika saat ini Sobat masih menggunakan kamera point and shoot
(saku) dan ingin mengupgradenya ke DSLR maka tidak ada masalah, Sobat
akan lega ketika mampu untuk melakukannya. Jika Sobat sekarang
menggunakan kamera DSLR yang masih berumur Satu atau Dua tahun, tentu
itu akan beda cerita. Menurut kami akan terasa aneh jika mengupgrade
kamera hanya karena alasan telah muncul versi kamera terbaru. Lakukan
upgrade ketika kamera setidaknya berumur Tiga tahun, dan bahkan bisa
lebih lama untuk lensa. Jika Sobat masih memiliki kamera yang masih
berumur 2 tahun sejak dirilis, maka lebih baik mempergunakan uang untuk
membeli atau menambah koleksi lensa berkualitas bagus.
Ketika Sobat berinverstasi pada digital SLR, berarti Sobat berinvestasi pada "Sistem". Sobat membeli sebuah "sitem" yang diperuntukkan bagi lensa ke produsen kamera, baik itu pada Canon, Nikon, Pentax, Sony ataupun Olympus. Bodi kamera datang dan pergi, tetapi yang lebih riil adalah membangun sistem dengan berinvestasi ke lensa serta aksesoris.
Tag :// aksesoris,
Tag :// kamera
13 February 2013
Ketika pertama kali website serta akun Twitter
ini hadir buat Sobat sekalian, ada banyak sekali pertanyaan tentang
"Kamera apa yang harus saya beli?" dan pertanyaan tersebut banyak sekali
diajukan oleh teman-teman yang baru mulai belajar fotografi dan sedang
mengumpulkan informasi peralatan yang tepat bagi mereka untuk dibeli.
Seiring dengan meningkatnya kamera yang beredar di pasaran, serta kamera
DSLR yang sudah dibeli entah itu karena alasan harga yang murah serta
ingin meng-upgrade perangkat mereka, akhirnya muncul lagi pertanyaan
tentang "Lensa apa yang tepat buat kamera DSLR Saya?"
Sumber: Digital Photography School
Mungkin akan terasa sulit untuk menjawab pertanyaan ini dimana saat ini
setiap produsen kamera digital menawarkan berbagai macam lensa dengan
kualitas serta harga yang sangat beragam. Perlu diingat juga bahwa
setiap fotografer memiliki gaya foto yang berbeda, mereka memiliki
karakter memotret tersendiri, dan itu bisa menjadi kerumitan tersendiri
ketika menjawab pertanyaan "Lensa apa yang tepat"
Dibawah ini adalah sedikit
tulisan yang mengulas macam-macam jenis lensa yang ditawarkan di pasar
kamera DSLR oleh para produsen kamera. Kami tidak akan membahas sebuah
lensa secara detail, tetapi akan sedikit memberikan pengantar singkat
terhadap istilah serta jenis lensa yang ada di pasar DSLR yang bisa
menjadi pertimbangan ketika Sobat terjun berburu lensa DSLR.
Perlu diingat bahwa kebanyakan kamera DSLR yang berdar tidak semuanya
kamera full-frame, sensor yang dimiliki pada umumnya berukuran lebih
kecil dibandingkan kamera full-frame dan itu berarti hasil lensa tidak
berdampak sama seperti pada full-frame atau pada kamera film.
Tipe lensa DSLR:
- Lensa Standard - Ini adalah istilah yang perlahan-lahan sedikit menghilang dari terminologi dunia fotografi. Digunakan untuk mendeskripsikan lensa dengan range 50mm, karena lensa ini biasanya sudah terpasang pada kamera kamera film.
- Lensa Kit - Saat ini kebanyakan lensa sudah menjadi satu paket dengan kamera DSLR yang dijual, dan biasanya lensa ini di kenal sebagai lensa kit. Lensa ini kebanyakan adalah lensa zoom, dan secara fungsional dikenal sebagai lensa multi-purpose yang memang didesain untuk kepentingan memotret sehari-hari. Fotografer profesional kebanyakan selalu membeli body kamera dan mengupgrade lensa sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Lensa Prime / Lensa Fix - Lensa Fix merupakan sebuah lensa yang hanya memiliki satu Focal-Length. Terkadang lensa ini menjadi lensa yang kurang populer dimana para fotografer merasa nyamana dengan lensa yang memiliki range Focal-Length di tangan mereka (lihat ulasan lensa zoom dibawah), tetapi bagaimanapun juga lensa fix layak unutk dipertimbangkan. Lensa zoom memang memiliki keuntukngan pada kualitas yang mereka tawarkan, tetapi lensa fix juga dikenal dengan kualitas gambar serta kecepatan. Ketika kebanyakan orang nyaman dengan lensa zoom, kebalikannya Saya lebih menikmati tantangan dalam menggunakan lensa fix, dan mereka membawa sesuatu dalam dunia fotografi saya, dan biasanya saya akan merasa sedikit malas ketika lensa zoom terpasang.
- Lensa Zoom / Tele - Lensa zoom merupakan lensa DSLR yang paling populer saat ini, hadir dengan konfigurasi range focal length serta tingkatan kualitas. Keuntungan yang paling terlihat dengan menggunakan lensa ini adalah, Sobat tidak perlu mendekat ke subyek untuk mendapatkan framming yang lebih ketat. Lensa ini bisa memberikan range pendek atau cukup panjang. Hal yang perlu diingat ketika membeli kamera ini adalah, semakin panjang focal-length maka akan semakin berdampak pada camera-shake. Kamera dengan focal length yang jauh seperti (300mm) telah difasilitasi dengan Image Stabilisation (IS) untuk mengurangi camera-shake.
- Lensa Makro - Lensa-lensa ini didesain khusus untuk memotret obyek secara close-up. banyak kamera DSLR yang dilengkapi dengan pengaturan 'makro', tetapi menggunakan lensa makro yang sebenarnya akan menghasilkan foto lebih hidup dan memungkinkan Sobat untuk memotret dengan ukuran yang sangat dekat pada obyek.
- Lensa Wide - Seperti namanya, lensa ini mememungkinkan penggunanya untuk memotret dan mendapatkan prespektif yang sangat luas. Lensa wide biasnya digunakan pada pemotretan landscape. Lensa wide hadir dengan focal length seperti lensa fix dan lensa zoom, walaupun hanya memiliki sedikit range pada focal-lengthnya. Perhatikan bahwa banyak lensa wide sedikit banyaknya terkadang memberikan efek 'distort' pada hasil foto, terutama pada tepian foto dengan bentuk yang sedikit melengkung. Bagi beberapa orang bisa menjadi efek yang bagus, tetapi terkadang juga berarti efek yang tidak diinginkan.
Lensa 'Fish-Eye' merupakan lensa
'extreme' dari lensa wide, dimana lensa ini didesain khusus untuk
memberikan efek 'distort' lengkung pada hasil foto Anda, tetapi sekali
lagi hal tersebut tergantung pada gaya serta style seorang fotografer.
Tag :// aksesoris,
Tag :// kamera
Apakah Sobat memiliki Tripod? Apakah
Sobat sering menggunakannya? Dilingkungan kami memotret banyak
fotografer digital yang mampu meningkatkan hasil foto mereka, dengan
hanya memasang kamera pada Tripod. Oleh karena itu, sekarang kami akan
sedikit membahas tentang Tripod beserta kegunaanya.
Aturan Memotret tanpa Tripod
Beberapa orang mungkin tidak akan seberapa suka jika sampai pada
pembahasan tentang aturan dalam fotografi, tetapi terkadang aturan
merupakan hal yang bagus sebagai pertimbangan saat memotret. Aturan
ideal memotret hanya dengan tangan kosong (tanpa alat bantu seperti
Tripod/Monopod) selalu berkaitan dengan Dua faktor, Shutter Speed serta Focal Length yang Sobat gunakana saat memotret.
Pilih Shutter Speed dengan penyebut atau denominator yang lebih besar dari Focal Length Lensa:- Jika Sobat memiliki lensa dengan panjang 50mm maka jangan memotret menggunakan speed lebih rendah dari 1/60 detik.
- Jika Sobat memiliki lensa dengan panjang 100mm maka memotretlah menggunakan Shutter Speed 1/125 detik atau lebih cepat.
- Jka Sobat memotret dengan lensa 200mm maka memotretlah dengan menggunakan kecepatan 1/250 detik atau lebih cepat.
Memotret dengan kecepatan tersebut berarti akan meminimalkan efek
getaran atau goyangan kamera pada saat memotret, dan juga tentu pada
hasil foto kita.
Aturan diatas harap diingat hanyalah semacam panduan awal saat memotret.
Itu merupakan aturan yang ada sejak era fotografi film, dan sebaliknya
di era fotografi digital orang sudah banyak memotret dengan menggunakan
kamera digital yang sudah memiliki fitur 'image stabilization', dimana
Sobat bisa menggunakan Shutter Speed yang lebih lambat.
Tripod
Beberapa fotografer pemula mungkin akan mengajukan pertanyaan perihal
kenapa seseorang perlu untuk menggunakan sebuah Tripod atau Monopod jika
Dia berpegang pada aturan diatas dan selalu memotret dengan kecepatan
ideal yang ada pada aturan tersebut. Jawaban dari pertanyaan ini, adalah
bahwa dalam kebanyakan kasus aturan ini akan mengeliminasi guncangan
kamera yang bisa terlihat secara efektif. Sesekali waktu cobalah melihat
gambar lebih dekat, atau memperbesar hasil foto kalian, Kemungkinan
Sobat masih menemukan efek dari goncangan kamera meskipun pada hasil
jepretan yang menggunakan Shutter Speed cepat.
Mungkin sebagian dari kita akan merasa keberatan jika harus berkeliling
membawa tripod, tetapi di lain sisi perangkat ini merupakan aksesoris
yang harus di miliki jika ingin membawa dunia fotografi kalian ke
tingkatan yang lebih tinggi. Tripod membantu kalian untuk mengeliminasi
goncangan kamera, memudahkan penggunaan shutter speed rendah dimana
kalian bisa mendapatkan rentang pemilihan Aperture yang lebih luas, dan ini juga berarti membuka peluang terhadap kreatifitas dalam memotret.
Kami terkadang juga bingung melihat kenyataan bahwa masih banyak yang
tidak menggunakan Tripod, entah itu dikarenakan malu (menenteng
perangkat kemanapun mereka pergi), malas, atau bisa saja pelupa, tetapi
hal-hal tersebut merupakan alasan utama seorang fotografer enggan untuk
menggunakan Tripod.
Tag :// aksesoris,
Tag :// Teknik Fotografi