Archive for February 2014

20 February 2014
Percaya atau tidak, Sobat tidak memerlukan segudang peralatan studio atau pencahayaan mahal dan canggih untuk memulai foto portrait didalam studio. Dua sumber cahaya lighting sudah lebih dari cukup. Artikel InFotografi kali ini akan terfokus pada Tiga pengaturan dasar yang kami rasa lebih dari cukup bagi Sobat yang ingin memulai fotografi Portrait di dalam studio. 
Garage Studios Lighting Equipment
Sobat bisa menggunakan satu Main light di posisi yang dirasa tepat, dan kemudian posisikan sebuah reflektor sebagai sumber cahaya kedua, pengaturan lighting sederhana tersebut sudah bisa memulai langkah awal Sobat InFotografi dalam fotografi studio.

ketinggiani, angle, power dan jarak sumber cahaya akan memberikan dampak pada bentuk wajah subyek kalian. Yang perlu digaris bawahi adalah coba cermati bagaimana cahaya jatuh ke subyek kalian. Gunakan layar LCD untuk mereview foto - foto yang kalian ambil, terkadang merubah ke preview mode monochrome bisa membantu kalian untuk memfokuskan ke bentuk, tone serta bayangan yang jatuh ke area wajah sehingga Sobat bisa memvisualisasikan hasil akhir foto portrait kalian.

Penempatan Main Light

 

Photo: N-Photo

1. Tinggi
Pada banyak pemotretan Sobat mungkin akan memposisikan Main Light di atas model. Perhatikan bagaimana bayangan dari hidung jatuh ke sisi bawah wajah dan terkesan memperpanjang fitur hidung. Sobat idealnya menginginkan bayangan hidung untuk menunjuk ke ujung bibir. Bentuk segitiga cahaya pada pipi di sisi bayangan sering disebut dengan Rembrandt Lighting, dan untuk mendapatkan efek pencahayaan ini Sobat cukup meminta model untuk sedikit memindahkan kepala model.

2. Sejajar (Eye Level)
Pasang lampu flash atau Main Light di samping dengan tinggi sejajar dengan model, dan cahaya akan mengenai seluruh sisi wajah. Bayangan yang terbentuk memberikan kesan memperlebar fitur wajah. Akan lebih efektif jika cahaya tersebut seimbang dengan sumber cahaya kedua yang berada di sisi berlawanan. Biarkan sumber cahaya tersebut atau main light tetap menyala sehingga Sobat bisa melihat bagaimana bayangan yang terbentuk.

3. Rendah
Sobat mungkin tidak ingin menggunakan pengaturan yang satu ini. Penempatan main light seperti ini akan memberikan kesan wajah yang menakutkan. Mungkin jika Sobat memotret untuk keperluan Halloween bisa saja menggunakan posisi main light seperti ini. Seperti yang terlihat di dalam foto contoh diatas, penempatan main light yang rendah menghasilkan foto portrait yang kurang menyenangkan. Bayangan hidung tampak tebal, dan kantung mata terlihat lebih jelas.

Berikut ini adalah Tiga Style pemotretan Studio Portrait :

 

Photo: N-Photo

1. Classic Rembrandt
Style portrait satu ini merupakan pengaturan lighting dasar yang bagus. Sobat terkesan menciptakan sebuah segitiga kecil pada bayangan di sisi wajah dengan bayangan hidung yang menunjuk ke arah bibir. Gunakan reflektor untuk mengisi area bayangan dan satu backlight yang menggunakan snoot untuk memberikan cahaya pada rambut model.

2. Rim Light
Posisikan Dua sumber cahaya dengan power cahaya yang sama sedikit di belakang model dan menghadap ke kamera. Gunakan reflektor untuk memantulkan cahaya ke bagian hidung serta dahi model. Style foto ini cocok untuk menonjolkan struktur tulang, sangat cocok untuk memotret laki-laki dan nude art.

3. Beauty
Posisikan satu softbox besar diatas model yang mengarah kebawah sehingga cahaya jatuh dari depan dan merata. Untuk menyeimbangkan exposure gunakan reflektor yang diposisikan dibawah wajah model. Reflektor akan memantulkan cahaya ke arah wajah. Jika Sobat ingin menonjolkan kecantikan model kamu, ini adalah pengaturan yang tepat.

Ingin segera memulai foto portrait di dalam studio?? Sobat bisa mendapatkan paket perangkat studio sederhana dengah harga terjangkau di website Studiostar7

Selamat Mencoba!!
Patung marmer yang ada di dalam foto adalah sebuah karya seni yang berasal dari abad ke 1. Foto yang sobat lihat tersebut menampilkan bagaimana patung tersebut dipamerkan, dan sebenarnya foto tersebut bisa dikatakan tidak buruk sama sekali, tetapi terlihat begitu membosakan bukan? Mengapa? Karena background tidak memiliki daya tarik sama sekali dan terkesan membosankan. 
Percaya atau tidak mungkin beberapa dari kita akan mengantuk jika lama-lama melihat foto dengan background seperti ini. Background tidak menyajikan warna yang kontras dengan marmer putih, pencahayaan juga tidak dikemas untuk menyajikan kesan dramatis dan menarik.
Gambar berikutnya bisa dikatakan jauh lebih menarik. Patung tersebut berdiri dengan gagah didepan background bernuansa gelap, Tampak jauh lebih mengesankan bukan? Yang perlu diingat adalah, jangan pernah meremahkan kekuatan sebuah background dalam sebuah foto! Background bisa membuat sebuah foto lebih menarik atau malah sebaliknya.
Sobat bisa menggunakan perangkat lunak edit gambar seperti Adobe Photoshop untuk membuat efek seperti gambar tersebut. Pilih background menggunakan tool Magic Wand. Kemudian Sobat pilih tool Gradient, pilih warna hitam dan maroon gelap untuk pallete color box dan kemudian drag cursor dari arah bawah ke atas. Cara diatas merupakan cara sederhana untuk membuat sebuah background dengan gradasi dua warna. Background sederhana tersebut mampu menonjolkan keindahan karya seni patung dari abad 1 tersebut.

Belajar fotografi

http://linkshrink.net/7s6koY

Translate

Total Pageviews

Category

  • (5)
  • (12)
  • (15)
  • (39)
  • (10)
  • (1)
  • (64)
  • (4)

Page Rank

Popular Posts