Archive for August 2013
11 August 2013
Foto atau potret sunset seharusnya
terlihat sedikit gelap bukan? tetapi jika Sobat memotret sunset atau
matahari tenggelam menggunakan mode
Aperture Priority, atau bahkan Mode
Program, maka kamera akan sebisa mungkin mencoba memberikan hasil
foto dengan exposure yang "benar", dengan kata lain Sobat akan mendapati
foto sunset yang lebih terang layaknya Satu - Dua jam sebelum matahari
tenggelam. Salah satu kekurangan kamera kita adalah: mereka tidak tahu
subyek/obyek yang dipotret.
Jika Sobat mengalami kejadian diatas, jangan takut ada satu trik fotografi yang bisa Sobat gunakan yaitu: Exposure Compensation. Trik ini bisa memaksa kamera untuk mengambil foto yang lebih gelap. Memotretlah dengan menggunakan Mode Program (P - Nikon, Canon), fokuskan pada bagian sunset (awan di sebelah kiri atau kanan matahari yang sedang tenggelam), tekan tombol shutter setengah! Lihat pada viewfinder kalian! dan lihatlah f-stop dan shutter speed yang dipilih oleh kamera kalian (contoh: f/8 dengan 1/200 detik). Ingat kombinasi aperture dan shutter tesebut!
Photo By: Yury Prokopenko
Jika Sobat mengalami kejadian diatas, jangan takut ada satu trik fotografi yang bisa Sobat gunakan yaitu: Exposure Compensation. Trik ini bisa memaksa kamera untuk mengambil foto yang lebih gelap. Memotretlah dengan menggunakan Mode Program (P - Nikon, Canon), fokuskan pada bagian sunset (awan di sebelah kiri atau kanan matahari yang sedang tenggelam), tekan tombol shutter setengah! Lihat pada viewfinder kalian! dan lihatlah f-stop dan shutter speed yang dipilih oleh kamera kalian (contoh: f/8 dengan 1/200 detik). Ingat kombinasi aperture dan shutter tesebut!
Langkah berikutnya adalah pindah pengaturan ke mode Manual (jangan
panik.. mudah kok pengaturannya :D) . Set Aperture
dan shutter speed yang sama saat menggunakan Mode Program: Aperuter f/8
dan shutter speed 1/200, untuk shutter speed biasanya hanya dituliskan
dengan angka 200 dan bukan 1/200. nah tugas Sobat adalah membuat langit
tampak lebih gelap, untuk itu sobat cukup merubah f-stop atau aperture
dari f/8 ke f/11 dan potretlah!
Hasil foto akan lebih gelap dibandingkan saat kalian memotret dengan
Mode Program atau Mode aperture Priority :) dan tentu foto sunset kalian
akan tampak jauh lebih baik. masih kurang gelap? cobalah f/14 or f/16!
Selamat bereksperimen Sobat!! :)
Tag :// Teknik Fotografi
Beberapa waktu lalu ada Sobat
InFotografi yang bertanya tentang bagaimana sih membuat foto makanan
tampak menggiurkan? Sobat InFotografi tersebut sangat suka sekali dengan
makanan dan gemar berwisata kuliner. Ternyata hobi memasak dan
fotografi bisa jadi partner yang hebat loh.. :)
Pencahayaan bukan menjadi masalah utama jika Sobat memiliki satu jendela berukuran besar. Kenapa demikian? Sobat dengan mudah mendapatkan natural light yang bisa berdampak besar bagi foto makanan atau food photography kalian. Dengan ukuran jendela yang besar, Sobat bisa dengan mudah menempatkan makanan serta mendapatkan cahaya matahari yang merata. Permasalahan yang dia hadapai adalah: hasil foto-foto makanannya selalu tampak membosankan dan tidak menggugah selera makan! Lalu bagaimana membuat foto tersebut tampak menggiurkan?
Beberapa tips lain yang bisa Sobat lakukan saat Food Photography adalah:
Photo By: Vadim Daniel Photography
Pencahayaan bukan menjadi masalah utama jika Sobat memiliki satu jendela berukuran besar. Kenapa demikian? Sobat dengan mudah mendapatkan natural light yang bisa berdampak besar bagi foto makanan atau food photography kalian. Dengan ukuran jendela yang besar, Sobat bisa dengan mudah menempatkan makanan serta mendapatkan cahaya matahari yang merata. Permasalahan yang dia hadapai adalah: hasil foto-foto makanannya selalu tampak membosankan dan tidak menggugah selera makan! Lalu bagaimana membuat foto tersebut tampak menggiurkan?
Food Photography merupakan cara terbaik untuk melatih kemampuan
fotografi, tetapi food photography juga bisa terasa sulit ketika Sobat
mencoba mendapatkan foto yang benar-benar menggugah selera makan para
penikmat foto kalian. Kunci dari foto makanan yang baik sebenarnya
adalah KOMPOSISI.
Akan sulit mendapatkan foto bagus jika hanya memotret makanan dari arah
atas.
Luangkan sedikit waktu kalian sebelum memotret untuk melakukan hal-hal
seperti: melakukan pengaturan tata letak makanan diatas meja,
menambahkan elemen-elemen lain seperti sendok, garpu, serbet pada
komposisi foto kalian. Proporsi makanan beserta elemen-elemen tersebut
akan menembahkan konteks pada foto kalian. Sobat juga bisa menambahkan
obyek lain dalam frame seperti bunga, buah atau sayur untuk memperkuat
kesan still life dalam foto.
Beberapa tips lain yang bisa Sobat lakukan saat Food Photography adalah:
- Sertakan Warna - Tambahkan backdrop bewarna-warni pada foto kalian menggunakan. Manfaatkan keberadaan warna untuk melengkapi subyek foto, Sobat juga bereksperimen dengan warna kontras untuk tampilan makanan yang memiliki kesan berani
- Membelah makanan - Cobalah untuk membelah atau mengiris makanan atau bisa juga memberikan satu gigitan sebelum memotret. Hal ini akan membantu untuk menonjolkan tekstur serta detail yang ada di bagian dalam makanan. Terlihat lebih lezat dan menarik bukan?
- Sertakan sentuhan manusia - Berkreasilah! Sobat tidak perlu hanya melulu memotret makanan tersebut. Ajak teman dan minta dia untuk memposisikan tangannya mengambil makanan. Cara ini akan menambah sentuhan personal ke food photography kalian.
Kamera DSLR keluaran terbaru dari Canon ini tampaknya memang
ditawarkan pada fotografer
pemula yang ingin membawa fotografi mereka ke tingkat lebih lanjut.
Canon EOS 700D masih tetap mempertahankan bentuk layar LCD
pendahulunya Canon EOS 650D. Hal ini memudahkan Sobat memotret dengan
angle yang lebih leluasa, dilengkapi dengan teknologi layar sentuh untuk
mengakses menu-menu di dalam kamera. Sobat dengan mudah memperbesar
hasil foto hanya dengan gerakan jari seperti "mencubit" saat mereview
foto. Mode scene dan pilihan manual bisa ditemukan dalam bentuk "dial"
agar mudah diakses, dan juga ada tombol yang bisa langsung digunakan
untuk mengakses Live View. Kamera ini juga akan mematikan layar LCD
secara otomatis ketika sobat menempatkan mata pada viewfinder.
Photo: Dave Dugdale
Jika Sobat khawatir akan banyaknya menu yang ada di dalam kamera, maka kamera ini bisa merupakan pilihan yang tepat bagi Kalian karena dilengkapi dengan panduan serta tips yang muncul ketika Sobat menekan menu pengaturan seperti aperture atau white balance. Tips dan panduan ini menjelaskan fungsi menu dan membantu Sobat untuk memutuskan pilihan pengaturan. Canon EOS 700D mampu memotret Lima frame perdetik untuk membekukan obyek gerak (action), sementara sistem Hybrid AF bisa terfokus secara cepat. Sobat juga bisa menggunakan Movie Serfo AF untuk memfokuskan pada subyek yang bergerak ketika mengambil movie full HD.
Jika Sobat senang melakukan eksperimen terhadap foto/gambar, maka Sobat bisa menemukan banyak sekali filter kreatif yang bisa Kalian pilih, diantaranya adalah: Fisheye dan Miniature. Sedikit disayangkan kamera ini tidak memiliki fitur Wi-Fi built in seperti yang bisa ditemukan pada kamera keluaran Canon yang lainnya.
Kualitas gambar cukup tinggi, dan sistem metering berdasarkan pengujian menunjukkan hasil yang cukup akurat. Foto terlihat bebas noise sampai dengan pengaturan ISO 800, dan gambar mulai kehilangan detail dan saturasi warna pada ISO 1600.
Kamera Canon EOS 700D juga dikenal dengan Rebel T5i dan kisaran harganya adalah $900 termasuk lensa kit 18-55mm. Bagi sobat yang lagi cari-cari kamera DSLR dan serius dalam fotografi dan mengutamakan kualitas gambar maka kamera ini cocok bagi kalian.
Kesimpulan Canon EOS 700D:
Kelebihan :
- Kualitas gambar tinggi, dengan hasil warna yang realistis serta sistem metering yang cukup akurat
- Sangat cocok untuk fotografer pemula, dan panduan serta tips dalam menu kamera bisa sangat membantu
Kekurangan:
- Tidak adanya koneksi Wi-Fi yang bisa membantu Sobat berbagi foto dengan cepat.
- Plastik masih sangat terasa saat memegang kamera ini.
Spesifikasi:
- Megapixels: 18 MP
- Zoom: Mendukung beragam lensa EF dan EF-S
- Shutter Speed: 30-1/4000sec plus Bulb, Bagus untuk long exposures dalam kondisi rendah cahaya
- ISO: 100-12800, mampu expand sampai 25600, memiliki jangkauan ISO yang luas untuk memotret di kondisi rendah cahaya
- Mode Exposure: 7 Mode Scene, auto, creative auto, program, manual, Av dan Tv
- Mode Flash: A, FOn, FOff
- Berat: 580g dengan baterai
- Dimensi: 133.1 x 99.8 x 78.8mm
- Baterai: Li-ion
- Screen/Layar: 3 inchi
- Storage: SD, SDHC, SDXC (UHSH)
Tag :// kamera
Apa sih low-key lighting itu? Menurut wikipedia, low key lighting
bertujuan untuk menciptakan efek chiaroscuro. Pada fotografi tradisional
pencahayan threepoint biasanya menggunakan sebuah key light, fill light
dan back light. Low-key hanya memerlukan satu key light, dan terkadang
bisa ditambahkan satu fill light atau reflektor sederhana. Low-Key
biasanya menggunakan background gelap. untuk lebih jelasnya yuk simak
ulasan bagaimana memotret Low-key Portrait dibawah ini:
1. Gunakan lokasi yang tepat
Foto-Foto low-key identink dengan cahaya yang remang-remang, jadi Sobat perlu untuk menggunakan sebuah lokasi atau tempat pemotretan yang gelap. Lokasi tersebut bisa jadi sebuah kamar yang gelap dengan sebuah tirai bewarna hitam, atau bisa memotret di malam hari.
2. Sumber Cahaya
Foto-foto Low-key menggunakan satu sumber cahaya. Sobat bisa menggunakan natural light atau cahaya alami yang berasal dari jendela, sebuah lampu meja atau lampu jalanan. Posisikan subyek terhadap arah cahaya sehingga membuat efek yang dramatis.
3. Exposure
Jika hasil foto Sobat terasa terlalu gelap, meskipun telah menggunakan aperture lebar, maka cobalah untuk menaikkan pengaturan ISO. Perhatikan kemungkinan digital grain yang muncul akibat penggunaan ISO yang terlalu tinggi. Sobat juga bisa mencoba untuk bereksperimen dengan exposure compensation untuk menaikkan tingkat kecerahan.
4. Jangan Gunakan Flash
Low-key portrait cukup menggunakan satu sumber cahaya, jadi ingatlah untuk mematikan flash kalian. Sobat bisa menggunakan flash sebagai sumber cahaya, tetapi akan lebih baik jika cahaya tidak berasal dari depan subyek melainkan dari samping subyek.
5. Komposisi
Pada foto Portrait, idealnya memang wajah subyek selalu menghadap ke kamera kita, tetapi Sobat masih bebas untuk bereksperimen, foto obyek yang tidak melakukan eye contact dengan kamera juga bisa membuat foto tampak lebih dramatis.
Photo: Marta Monleon
1. Gunakan lokasi yang tepat
Foto-Foto low-key identink dengan cahaya yang remang-remang, jadi Sobat perlu untuk menggunakan sebuah lokasi atau tempat pemotretan yang gelap. Lokasi tersebut bisa jadi sebuah kamar yang gelap dengan sebuah tirai bewarna hitam, atau bisa memotret di malam hari.
2. Sumber Cahaya
Foto-foto Low-key menggunakan satu sumber cahaya. Sobat bisa menggunakan natural light atau cahaya alami yang berasal dari jendela, sebuah lampu meja atau lampu jalanan. Posisikan subyek terhadap arah cahaya sehingga membuat efek yang dramatis.
3. Exposure
Jika hasil foto Sobat terasa terlalu gelap, meskipun telah menggunakan aperture lebar, maka cobalah untuk menaikkan pengaturan ISO. Perhatikan kemungkinan digital grain yang muncul akibat penggunaan ISO yang terlalu tinggi. Sobat juga bisa mencoba untuk bereksperimen dengan exposure compensation untuk menaikkan tingkat kecerahan.
4. Jangan Gunakan Flash
Low-key portrait cukup menggunakan satu sumber cahaya, jadi ingatlah untuk mematikan flash kalian. Sobat bisa menggunakan flash sebagai sumber cahaya, tetapi akan lebih baik jika cahaya tidak berasal dari depan subyek melainkan dari samping subyek.
5. Komposisi
Pada foto Portrait, idealnya memang wajah subyek selalu menghadap ke kamera kita, tetapi Sobat masih bebas untuk bereksperimen, foto obyek yang tidak melakukan eye contact dengan kamera juga bisa membuat foto tampak lebih dramatis.
Tips Low-key Portrait
- Beberapa kamera digital sudah dilengkapi dengan mode otomatis untuk foto Low-key. Mode ini bisa memberikan pengaturan yang Sobat butuhkan untuk memotret Low-key Portrait
- Masih ingat dengan kalimat "The Eyes Are Window To The Soul" bukan? jadi fokuskan ke arah mata subyek menggunakan selective focus, atau juga bisa menggunakan manual focus.
- Gunakan mode Aperture Priority serta setting ke bilangan f rendah agar cahaya mudah masuk ke dalam lensa serta menciptakan depth of field sempit.
Tag :// belajar photoshop,
Tag :// Teknik Fotografi