Archive for June 2013
22 June 2013
Bunga adalah salah satu subyek yang
sangat populer dalam fotografi, alasannya sederhana: Bunga secara alami
memang indah dimata kebanyakan orang, dan keindahan tersebut tidak akan
berubah saat sobat mengabadikannya lewat hasil jepretan kalian. Ini
berarti Sobat bisa melakukan eksperimen dengan komposisi
yang berbeda, bahkan mereka tetap dalam bentuk yang sama selagi Sobat
menunggu pencahayaan serta waktu tepat untuk mendapatkan efek yang Sobat
inginkan.
Salah satu teknik yang dirasa sangat pas untuk memotret bunga di taman (outdoor) adalah foto makro. Foto makro bungan ini berarti Sobat memotret dengan jarak lensa yang dekat dengan subyek bunga. Teknik makro memungkinkan Sobat untuk merekam detil serta tekstur yang menarik dari subyek bunga tersebut. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Sobat pertimbangkan ketika memotret keindahan bunga di taman:
Background
Pertimbangkan penggunaan background! Pastikan tidak ada elemen atau benda yang berpotensi mengalihkan perhatian penikmat foto, jika perlu rubah posisi Sobat saat memotret.
Tetes Embun & Air Hujan
Cobalah memotret bunga setelah fajar atau setelah turun hujan untuk menambahkan embun pagi atau tetes air hujan, dengan adanya tekstur embun atau tetesan hujan akan menambah daya tarik pada foto kalian.
Setelah sobat menemukan mode makro yang ada di kamera atau memasang salah satu perangkat / aksesoris makro yang telah disebutkan diatas, Sobat bisa mengitkuti tips-tips ini:
Aperture Priority
Gunakan mode Aperture Priority dan pilih aperture lebar (bilangan f rendah). Ini akan membuat depth of field sempit yang bisa menonjolkan subyek kalian
Fokus Manual
Jika kamera Sobat memiliki opsi fokus secara manual, maka gunakanlah dan fokuskan ke bagian terpenting dari bunga yang ini Sobat tonjolkan. Biasanya di bagian tengah
Fokus Auto
Jika Sobat tidak memiliki fokus manual, Sobat masih bisa memilih selective auto focus. Sobat cukup mengarahkan fokus point ke area yang ingin terfokus dan tajam.
Matikan Flash
Penggunaan flash dengang jarak yang begitu dekat dengan subyek akan menciptakan cahaya yang keras. Matikan flash dan naikkan pengaturan ISO jika pencahayaan terlalu gelap.
Gunakan Tripod
Kemungkinan besar akan terasa sulit untuk mendapatkan foto yang bebas shake ketika memotret dengan jarak yang begitu dekat dengan subyek. Sobat akan butuh Tripod dan permukaan yang rata.
Selamat mencoba :)
Photo By: Doug88888
Salah satu teknik yang dirasa sangat pas untuk memotret bunga di taman (outdoor) adalah foto makro. Foto makro bungan ini berarti Sobat memotret dengan jarak lensa yang dekat dengan subyek bunga. Teknik makro memungkinkan Sobat untuk merekam detil serta tekstur yang menarik dari subyek bunga tersebut. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Sobat pertimbangkan ketika memotret keindahan bunga di taman:
Cahaya Keras
Cahaya yang terlampau terang berpotensi besar mengakibatkan bayangan kuat dan gelap. Cobalah untuk memotret bunga di naungan atau tempat teduh atau tunggu sampai ada awan yang menutupi matahari. Hindari sebisa mungkin memotret langsung ke arah matahari.
Cahaya yang terlampau terang berpotensi besar mengakibatkan bayangan kuat dan gelap. Cobalah untuk memotret bunga di naungan atau tempat teduh atau tunggu sampai ada awan yang menutupi matahari. Hindari sebisa mungkin memotret langsung ke arah matahari.
Pertimbangkan penggunaan background! Pastikan tidak ada elemen atau benda yang berpotensi mengalihkan perhatian penikmat foto, jika perlu rubah posisi Sobat saat memotret.
Tetes Embun & Air Hujan
Cobalah memotret bunga setelah fajar atau setelah turun hujan untuk menambahkan embun pagi atau tetes air hujan, dengan adanya tekstur embun atau tetesan hujan akan menambah daya tarik pada foto kalian.
Perangkat Makro
Kamera kebanyakan, termasuk kamera compact (point and shoot) sudah dilengkapi dengan mode macro, biasanya panel mode tersebut dilambangkan dengan ikon bunga. Mode ini akan menginformasikan pada kamera bahwa Sobat ingin mendapatkan focus untuk jarak lensa yang lebih dekat dengan subyek dibandingkan mode pemotretan lainnya. Jika Sobat memiliki kamera yang bisa berganti lensa, maka kalian bisa membeli lensa makro. Lensa makro ini memiliki jarak fokus minimal ke subyek potret kalian. Lensa ini beharga relatif mahal, jika sobat masih belum mampu untuk mendapatkannya maka cara alternatif lainnya adalah menggunakan extention tube. Alternatif foto makro atau close up lainnya adalah: filter close up dan reverse ring.Setelah sobat menemukan mode makro yang ada di kamera atau memasang salah satu perangkat / aksesoris makro yang telah disebutkan diatas, Sobat bisa mengitkuti tips-tips ini:
Aperture Priority
Gunakan mode Aperture Priority dan pilih aperture lebar (bilangan f rendah). Ini akan membuat depth of field sempit yang bisa menonjolkan subyek kalian
Fokus Manual
Jika kamera Sobat memiliki opsi fokus secara manual, maka gunakanlah dan fokuskan ke bagian terpenting dari bunga yang ini Sobat tonjolkan. Biasanya di bagian tengah
Fokus Auto
Jika Sobat tidak memiliki fokus manual, Sobat masih bisa memilih selective auto focus. Sobat cukup mengarahkan fokus point ke area yang ingin terfokus dan tajam.
Matikan Flash
Penggunaan flash dengang jarak yang begitu dekat dengan subyek akan menciptakan cahaya yang keras. Matikan flash dan naikkan pengaturan ISO jika pencahayaan terlalu gelap.
Gunakan Tripod
Kemungkinan besar akan terasa sulit untuk mendapatkan foto yang bebas shake ketika memotret dengan jarak yang begitu dekat dengan subyek. Sobat akan butuh Tripod dan permukaan yang rata.
Selamat mencoba :)
Tag :// belajar photoshop,
Tag :// Teknik Fotografi
Beberapa hari lalu salah satu Sobat InFotografi mengirimkan pesan via Facebook Page,
dan meminta ulasan tentang seputar foto HDR. Apa Sih HDR itu? dan
bagaimana membuatnya? HDR merupakan akronim dari High Dynamic Range. Ada
banyak tools atau perangkat lunak yang bisa digunakan untuk
penggabungan dalam foto HDR. Photoshop memiliki plug-in HDR, dan yang
paling banyak digunakan dalam HDR adalah Photomatix.
Photo: hdrsoft.com
Sebenarnya apa sih HDR dan kenapa kita menggunakannya? Salah satu
keterbatasan kamera kita adalah: mereka hanya bisa meng-capture gambar
dengan rentang dynamic range yang cukup sempit (jangkauan terang dan
gelap pada foto), padahal kenyataannya scene yang kita potret memiliki
area yang sangat terang dan sangat gelap, jadi bisa dikatakan kita bisa
melihat lebih detail sebuah pemandangan dibandingkan dengan foto yang
diambil oleh kamera.
Kamera bagaimanapun juga mampu untuk mengambil banyak gambar yang sama
dengan exposure berbeda, dengan demikian Sobat bisa mengekspose area
terang, gelap, midtones, dan menangkap beberapa gambar yang memiliki
detail shadow dan highlight. Perangkat lunak HDR membantu kita untuk
menggabungkan gambar-gambar tersebut menjadi satu gambar yang memiliki
jangkauan area gelap dan terang jauh lebih luas dibandingkan foto-foto
yang biasa Sobat dapatkan.
Idealnya untuk membuat foto HDR, Sobat membutuhkan serial atau beberapa gambar dari subyek yang sama, dan diambil menggunakan Tripod
untuk menghilangkan gerakan diantara gambar-gambar tersebut. Pengaturan
kamera tidak boleh dirubah dari di setiap gambar, tentu kecuali
exposure yang memang harus berbeda. Untuk masalah exposure, Sobat bisa
menggunakan fitur Auto Exposure Bracketing
untuk mengambil beberapa seri foto. Fitur AEB ini juga sangat tepat
sekali digunakan, karena bisa meminimalkan gerakan antar frame.
Pada artikel "Foto HDR Pemenang Kontes World Press 2012",
InFotografi sedikit mengulas bahwa foto Paul Hansen pemenang kompetisi
tersebut membuat foto HDR dari satu foto dengan format RAW. cara ini
baik digunakan jika pada subyek gerak. Tips lain yang bisa Sobat lakukan
adalah: matikan fitur IS/VR (Image stabilization) ketika menggunakan
tripod, jika tidak yang terjadi malah kebalikan, kamera akan timbul
getaran.
Sobat bisa mendownload versi trial dari Photomatix di www.hdrsoft.com.
silahkan download dan install aplikasi tersebut! Berikut ini adalah
beberapa langkah membuat foto HDR dengan Photomatix, dari beberapa
gambar dengan exposure berbeda.
Langkah 1
Buka program photomatix, dan pilih Load Bracketed Photos. Pilih foto
berseri kalian dan klik OK. Sobat bisa menggunakan foto sebanyak Tiga
atau lebih. Program ini juga bisa membaca format DNG (Adobe Digital
Negative Raw), sehingga Sobat tidak perlu repot-repot untuk
mengkonversinya.
Langkah 2
Selanjutnya akan muncul jendela dialog. Sobat bisa memlilih Alignment
foto, jika Sobat menganggap ada kemungkinan gerakan saat memotret. Sobat
juga bisa mengurangi efek ghosting yang juga terjadi karena asanya
gerakan di setiap foto seperti orang yang berjalan.
Langkah 3
Tadaaa... Ketiga file tersebut sudah tergabung menjadi satu dalam file
HDR. Sobat akan menjumpai beberapa window pengaturan seperti Adjustment,
Histogram, Preset. Pada window adjustment Sobat bisa merubah Strength,
Saturasi warna, Luminosity, kontras, lighting, dan lain, lain, Preset
merupakan bentuk-bentuk form HDR Instant, so Sobat tidak perlu
repot-repot.. :) Setelah gambar HDR dalam preview sudah sesuai dengan
apa yang sobat inginkan, klik tombol Process!
Langkah 4
Selamat Mencoba... :) dan Selamat bersenang - senang dengan Foto HDR
Tag :// belajar photoshop,
Tag :// Teknik Fotografi