Archive for March 2013
28 March 2013
Apakah
sobat pernah dalam posisi seperti ini: Baru memasuki dunia fotografi
dan mendapat tawaran untuk pertama kalinya memotret sebuah acara
pernikahan? Dalam hati pasti sedikit merasa kebingungan dan mencari-cari
tips bagaimana mengabadikan sebuah momen pernikahan yang begitu sakral
dan penting bagi pasangan pernikahan tersebut. Artikel kali ini akan
membahas sedikit tentang tips bagaimana memotret sebuah acara pernikahan
bagi fotografer pemula, dan Kami berharap bisa bermanfaat. Jika Sobat
mencari penjelasan teknis, maka kalian tidak akan menemukannya dalam
artikel ini, kami menganggap Sobat telah memahami dasar-dasar fotografi
seperti konsep exposure triangle, komposisi dasar dan lain-lain.
Tips Fotografi Pernikahan
1. Buatlah daftar Foto yang akan kalian ambil.
Salah satu saran yang bisa sangat membantu tentang Wedding Photography
adalah meminta pasangan tersebut untuk memikirkan foto-foto seperti apa
yang mereka inginkan pada saat acara pernikahan. Ini akan sangat
membantu pada saat pemotretan bersama keluarga, tentunya Sobat tidak
ingin ketika menyerahkan hasil foto yang bagus tetapi kalian tidak
menyertakan salah satu anggota keluarga dalam foto-foto tersebut bukan?
2. Memilih koordinator foto
Memotret seluruh anggota keluarga pada saat acara pernikahan bisa terasa
merepotkan loh! Biasanya kebanyakan dari mereka berjalan kesana kemari
menemui anggota keluarga lain, teman, kolega dan lain-lain. Parahnya
lagi Sobat pasti tidak mengenal satu-satu anggota keluarga tersebut,
ditambah lagi ada dua keluarga yang berkumpul baik itu dari pihak
laki-laki maupun perempuan. Mintalah pada pasangan tersebut seorang foto
koordinator yang mengenal seluruh anggota keluarga, dan lebih baik
dipilih dari salah satu anggota keluarga mereka. Foto koordinator bisa
membantu Sobat ketika mengumpulkan mereka untuk sesi pemotretan.
3. Kunjungi lokasi acara
Kunjungi semua lokasi pernikahan dimana kalian akan memotret sebelum
acara berlangsung. Memang beberapa fotografer wedding profesional tidak
melakukannya, tetapi ini akan sangat membantu untuk mengetahui darimana
kita memotret, merencanakan angle atau frame foto yang akan kita ambil
dan melihat bagaimana kondisi pencahayaan pada waktu yang sama ketika
acara pernikahan. Cobalah mengajak pasangan turut serta melihat lokasi,
dan mencoba mengambil beberapa foto, siapa tahu bisa menjadi foto
'Pra-Wedding'.
4. Persiapan adalah kunci dari Wedding Photography
Potensi kesalahan besar terjadi pada saat acara pernikahan, jadi Sobat
harus membersiapkan diri dengan baik. Buatlah rencana cadangan (jika
pernikahan outdoor dan cuaca buruk), pastikan baterai diisi penuh,
memory card benar-benar kosong, pikirkan tentang rute atau urutan
pemotretan sehingga Sobat mengetahui momen apa yang terjadi berikutnya.
Datanglah pada acara gladi resik jika memungkinkan dan memang jika ada
acara tersebut, dari situ kalian bisa mengumpulkan informasi tentang
posisi memotret, pencahayaan, urut-ututan acara dan lain-lain.
5. Ketahui apa yang menjadi harapan kedua pasangan terhadap hasil foto kalian
Tunjukkan hasil foto atau portofolio kalian pada mereka. Ketahui apa
yang ingin mereka dapatkan, berapa banyak foto yang mereka inginkan,
acara apa saya yang tidak boleh terlewatkan dan bagaimana foto tersebut
digunakan. Pastikan kalian membuat semacam perjanjian atau deal harga
jika kalian mengenakan biaya untuk Wedding Photography.
6. Matikan suara yang ada pada kamera digital kalian.
Jangan pernah menambahkan bunyi-bunyi Beep pada saat khidmadnya acara
pernikahan. Matikan semua fitur suara sebelum acara pernikahan.
7. Potretlah detail-detail kecil
Ambillah gambar cincin, pernak-pernik kebaya atau gaun penganti, bunga,
penataan meja dan lain-lain. Ini akan memberikan warna dan dimensi pada
album pernikahan. Cobalah membuat sebuah album dengan format Wedding
Magazine agar lebih memiliki mood ketika pasangan tersebut melihat album
tersebut.
8. Gunakan dua kamera
Berusahalah mendapatkan kamera lain, entah itu dengan cara memohon atau meminjam ke orang lain. Gunakan dua lensa
yang berbeda pada setiap kamera. Idealnya satu kamera dilengkapi dengan
lensa wide (bagus untuk candid dan ruang sedikit sempit), dan satu lagi
dengan lensa zoom (kalau bisa gunakan lensa yang memiliki focal length
maksimal 200mm).
9. Pertimbangkan menggunakan Fotografer kedua.
Memiliki fotografer cadangan bisa menjadi strategi yang bagus, hal ini
berarti Anda tidak akan bergerak atau berpidah tempat terlalu banyak
pada saat acara pernikahan. Satu fotografer mengambil foto formal, dan
satu lagi mengambil foto candid. Memotret sendirian akan memberikan
tekanan tersendiri karena kalian akan dituntut menghasilkan foto-foto
bagus disetiap momen pernikahan.
10. Berani tetapi jangan terlalu mencolok
Sikap ragu-ragu atau malu-malu tidak akan memberikan foto yang kalian
cari, terkadang Sobat harus sedikit berani untuk menangkap momen,
bagaimanapun juga timing merupakan segalanya dan berpikirlah untuk
mendapatkan posisi yang tepat saat momen penting sehingga tidak
mengganggu jalannya acara pernikahan. Bergerak atau berkelilinglah
secara efisien, seperti berpindah tempat pada saat pemutaran lagu atau
pidato sambutan. Bersikaplah berani ketika mengambil foto-foto penting,
terutama foto yang diinginkan oleh kedua pasangan.
11. Pelajari bagaimana memanipulasi cahaya.
Kemampuan untuk memantulkan atau menyebarkan (diffuse) cahaya
flash merupakan kunci dalam Wedding Photography. Sobat pasti banyak
menemui sebuah acara pernikahan di dalam gedung yang memiliki kondisi
pencahayaan rendah atau temaram, jika kalian diijinkan untuk bisa
menggunakan flash (beberapa tempat seperti gereja tidak memperbolehkan)
lihatlah apakah memungkinkan untuk memantulkan cahaya flash ke
langit-langit gedung? (ingatlah bahwa memantulkan cahaya flash pada
dinding dengan permukaan bewarna akan merubah warna hasil foto kalian),
atau pertimbangkan juga menggunakan difuser agar cahaya flash lebih
lembut. Gedung acara pernikahan tidak mengijinkan penggunaan flash? maka
kalian setidaknya menggunakan lensa cepat dengan aperture lebar atau
meninggikan pengaturan ISO. Sebuah lensa yang memiliki fitur image-stabilisation (IS/VR) akan sangat membantu.
12. Gunakan format RAW
Kebanyakan fotografer tentu merasa tidak memiliki cukup waktu untuk
menggunakan format RAW, mengingat butuh proses lebih panjang dalam paska
pemotretan, tetapi acara pernikahan terjadi sekali seumur hidup dan RAW
akan sangat berguna karena memiliki fleksibilitas lebih tinggi dalam
memanipulasi foto setelah pemotretan. Acara pernikahan terkadang
memiliki nuansa pencahayaan yang 'tricky', maka dari itu RAW merupakan
pilihan bagus guna memanipulasi exposure serta white balance menggunakan
perangkat lunak.
13. Lihat hasil foto kalian pada saat acara resepsi
Salah satu keunggulan fotografi digital adalah kesiapan media. Beberapa
fotografer bahkan selalu membawa notebook atau laptop pada saat acara
resepsi pernikahan. Mereka melihat kembali dan membuatnya sebagai
slideshow, dan memutarnya pada saat acara malam hari.
14. Pertimbangkan penggunaan background foto.
Salah satu tantangan dalam Wedding Photography adalah semua orang selalu
bergerak kesana kemari, dan ini berarti background foto kalian juga
akan berganti-ganti bukan? Idealnya cari BG yang teduh, rapi dan tidak
ada elemen-elemen benda yang bisa mencuri perhatian penikmat foto
pernikahan tersebut.
15. Jangan fembuang foto-foto jelek
Salah satu keunggulan dalam fotografi digital adalah kemudahan mereview
foto-foto yang sudah kita ambil, kita bisa dengan muda menghapus
foto-foto yang dianggap jelek. Sobat perlu ingat bahwa, foto pada
nantinya bisa di-crop atau dimanipulasi untuk memberikan kesan seni atau
abstrak dan bisa ditambahkan pada album pernikahan.
16. Merubah prespektif
Berusahalah untuk sedikit kreatif dengan jepretan-jepretan kalian.
Memang pada nantinya foto-foto dalam album akan berupa foto-foto formal
atau pose formal, tetapi pastikan kalian untuk menyisipkan foto-foto
dengan angle pemotretan dari bawah, atas, dengan wide angle dan
lain-lain.
17. Fill Flash
Ketika memotret di luar ruangan pada saat setelah acara pernikahan atau
saat sesi pemotretan, Sobat mungkin sebaiknya tetap membawa flash kalian
turut serta, dan gunakan teknik fill flash. Atur kekuatan atau power
flash sebanyak satu atau dua stop agar foto tidak terlalu blow-out,
tetapi fill flash adalah suatu keharusan ketika pada kondisi subyek yang
backlit (terkena cahaya matahari dari belakang) atau pada saat siang
hari yang akan mengakibatkan banyak bayangan kuat.
18. Mode Continuous Shooting
Kamera dengan fitur memotret dalam jumlah banyak pada satu waktu akan
sangat bermanfaat pada acara pernikahan, jika kamera kalian mendukung
fitur tersebut, maka gunakanlah. Terkadang foto kedua dari sequence foto
adalah foto yang terbaik, karena mereka tampak santai dan telah
beradaptasi pada momen tersebut.
19. Berharap apa yang tidak diharapkan
Rencana sempurna pun pada prakteknya bisa saja terjadi kesalahan, tetapi
kesalah tersebut bisa menjadi momen yang sempurna di acara pernikahan.
Banyak sekali kesalahan yang bisa terjadi pada saat acara pernikahan,
seperti cincin yang terselip dan sulit ditemukan, turun hujan ketika
acara resepsi berakhir dan lain-lain.
Momen seperti ini tentu akan menyebabkan sebuah kepanikan, tetapi momen
seperti inilah yang bisa menciptakan kenangan yang tidak terlupakan.
Cobalah mengabadikan momen tersebut, dan kalian akan mendapatkan
foto-foto lucu yang membuat mereka tertawa.
20. Bersenang-senanglah
Wedding atau pernikahan adalah sebuah perayaan, dan perayaan seharusnya
menyenangkan bukan? Semakin Sobat merasa senang sebagai seorang
fotografer, maka percayalah kalian akan semakin santai ketika memotret.
Tag :// fotografer pemula,
Tag :// Tips prewed
11 March 2013
Sebagai seorang fotografer pemula atau
baru belajar tentang dunia fotografi, artikel kali ini cocok untuk
dibaca. Kami akan mengulas beberapa gagasan yang bisa membantu kalian
dalam proses menjadi seorang fotografer.
Selamat Mencoba!!
Copyright: Danakore
1. Jangan tergesa-gesa membeli perangkat fotografi yang mahal
Kemungkinan untuk menghasilkan foto yang baik dengan menggunakan kamera yang murah seperti kamera saku sangat mungkin terjadi, jika tidak percaya lihat lah hasil-hasil foto berikut ini menggunakan kamera saku. Semakin banyak Sobat mengambil foto, maka kalian akan semakin mengerti tentang kebutuhan kamera ketika akan melakukan upgrade perangkat fotografi.2. Pertimbangkan membeli Tripod
Tripod yang tidak terlalu mahal dan kokoh kiranya layak untuk dipertimbangkan, terutama jika Sobat memiliki kecenderungan tangan yang bergetar, kalian akan terkejut dan puas ketika melihat hasil jepretan dengan menggunakan Tripod. jika ingin foto lebih stabil lagi, kalian bisa menggunakan fitur timer atau shutter release ketika menggunakan Tripod.3. Bawa kamera kalian kemanapun pergi
Peluang foto yang bagus sering kali datang ketika sobat tidak menyadari
atau mengharapkannya, dan jika kalian bisa menyederhanakan perangkat
kamera kalian, seperti membawa hanya tas kamera serta tripod maka
bawalah perangkat tersebut kemana kalian pergi, dan tentunya kalian
tidak akan menyesal ketika tiba-tiba mendapatkan peluang foto yang
jarang sekali terjadi. Jika Sobat memiliki handphone yang memiliki fitur
kamera, maka gunakan untuk mengambil gambar sebagai 'note'
untuk pemandangan itu, dan sobat bisa kembali dengan membawa kamera yang
sebenarnya.
4. Buatlah daftar foto yang ingin Sobat ambil
Jika sobat tidak bisa membawa serta kamera kalian, maka setidaknya
tetaplah membawa buku saku dan selalu mencatat tempat-tempat yang sobat
ingin kembali untuk memotret tempat tersebut. pastikan sobat mencatat
setiap detil yang penting, seperti pencahayaan, sehingga sobat bisa
kembali ketempat tersebut di waktu yang sama atau pada saat cuaca yang
tepat. Jika sobat tidak ingin membawa buku saku, maka kalian bisa
mengirimkan catatan via email lewat handphone,
5. Jangan mengabaikan subyek yang 'biasa' dalam fotografi
Sobat mungkin tidak melihat sesuatu yang menarik dan layak dipotret di
kamar tamu atau halaman belakang, tetapi setidaknya cobalah melihat
sekeliling dengan sudut pandang yang baru. Sobat mungkin bisa menemukan
spektrum cahaya atau beberapa bunga liar di halaman belakang rumah
kalian, seringkali sebuah obyek sederhana bisa menciptakan foto yang
bagus.
6. Nikmatilah proses belajar fotografi
Hal yang paling menarik mempelajari sebuah hobi seperti fotografi,
adalah tidak ada kata cukup dalam mempelajarinya. Sumber inspirasi
banyak sekali bisa ditemukan disekeliling kalian. Lihatlah semua hal
tersebut menggunakan mata seorang fotografer dan Sobat akan menemukan peluang foto yang tidak kalian sadari sebelumnya.
7. Manfaatkan Sumber online belajar fotografi gratis
Pelajari foto-foto yang dihasilkan oleh fotografer profesional melalui situs seperti flickr, atau website yang berbagi informasi tentang teknik fotografi seperti InFotografi,
disana bisa kalian temukan inspirasi dan tips tentang dunia fotografi.
Jika Sobat tertarik untuk belajar mengenai post-processing dan masih
belum ada anggaran biaya untuk membeli software seperti Adobe Photoshop,
cobalah gunakan software free seperti GIMP
8. Terus melakukan uji coba pada pengaturan kamera
Kamera saku yang Sobat miliki bisa jadi memiliki fitur yang jauh lebih
fleksibel dari yang kalian ketahui sekarang. Bacalah buku petunjuk atau
manual untuk bantuan mengartikan simbol-simbol yang ada dalam pengaturan
kamera. Cobalah memotret satu subyek dengan menggunakan pengaturan yang
berbeda, lihat dan pelajari serta pilihlah hasil mana yang paling
kalian sukai. Ketika me-review ulang foto-foto tersebut pada komputer,
coba lihat EXIF data setiap foto untuk melihat kembali pengaturan kamera
yang kalian gunakan saat memotret.
9. Pelajari aturan-aturan dasar
Seperti yang kita ketahui, banyak sekali informasi tentang dunia
fotografi tersebar secara online di internet. Mulailah dengan beberapa
artikel tentang komposisi. Terbukalah pada pendapat - pendapat dari
fotografer yang lebih berpengalaman mengenai teknik fotografi yang
mereka gunakan. Sobat tentunya harus mengetahui dan memahami aturan
dasar sebelum melanggarnya bukan?
10. Memotretlah secara rutin
Cobalah memotret sesuatu setiap hari, jika Sobat tidak bisa
melakukannya, maka pastikan kalian berlatih secara rutin sehingga Sobat
tidak lupa apa yang telah kalian pelajari sebelumnya. Cara yang paling
baik melakukan ini adalah memberikan pada diri sendiri sebuah tantangan
fotografi setiap minggunya.
11. Jangan takut untuk bereksperimen
Jika Sobat menggunakan kamera digital, lakukan uji coba secara terus
menerus dan kemungkinan besar kalian akan menemukan sesuatu yang sangat
kalian sukai, dan tentunya kalian akan belajar banyak melalui proses
belajar ini.
Tag :// fotografer pemula
Sobat mungkin pernah bertanya ketika
menjelajah menu kamera atau sedang mereview hasil jepretan kalian dan
menemukan sebuah layar berlabel 'Histogram'. Apakah Histogram itu dan
mengapa saya harus memperhatikannya? Apakah ada bentuk ideal dari grafik
Histogram? Apakah tujuan dari Histogram?
Apa itu Histogram
Kita setidaknya harus meluangkan waktu untuk membahas topik tentang
Histogram ini. Kami akan sedikit mengulas sedikit overview serta jawaban
tentang pertanyaan diatas. Histogram merupakan tool yang sangat berguna
untuk membantu banyak sekali pemilik kamera dalam mengambil rangkuman
atau kesimpulan singkat dari range tonal setiap foto mereka. Grafik
Histogram menggambarkan tone pada gambar kalian, dari hitam (sisi kiri)
ke putih (sisi kanan). Semakin tinggi grafik di setiap titik maka lebih
banyak pixel tone tersebut yang ada pada gambar, jadi sebuah grafik
Histogram yang memiliki banyak pixel gelap akan cenderung contong ke
kiri, dan sebaliknya gambar yang memiliki tone lebih terang akan
cenderung tinggi di sisi kanan.
Salah satu kelebihan Histogram adalah bahwa meski dengan layar kecil LCD
yang ada pada kamera, Sobat bisa memeriksa kembali atau me-review hasil
foto kalian, dan melakukan perubahan pengaturan kamera jika histogram
memberikan informasi bahwa hasil foto terlalu gelap atau terang. Seperti
yang kita tahu bahwa ukuran LCD kamera relatif kecil untuk melihat
hasil foto kita, dan sering kali kita pulang dan menemukan hasil foto
underexposure maupun overexposure ketika melihat kembali pada layar
komputer yang ukurannya lebih besar dari LCD kamera.
Beberapa contoh Histogram
Mari kita lihat beberapa contoh histogram dan ulasan dibawah ini:
Foto Bunga tersebut memiliki exposure yang pas, seperti yang terlihat pada grafik brightness atau kecerahan dari kiri ke kanan
Pada foto tanaman kedua ini tampak tidak memiliki exposure yang benar,
pada grafik terdapat perbedaan yang besar pada sisi kanan Histogram.
Sebagian besar foto tampak gelap dan underexpose
Pada foto Bunga ketiga, tampak benar-benar over exposure dan
'washed-out'. Hal ini bisa dilihat dari sisi kanan histogram yang
menjulang tinggi, ini berarti area terang dipenuhi oleh warna putih dan
bukan detil highlight
Apakah Ada Ideal dari Grafik Histogram?
Seperti pada sebagian besar aspek yang ada dalam dunia fotografi,
kecantikan dan keindahan tergantung pada mata yang melihatnya dan selalu
ada unsur selera pribadi dan cara yang berbeda dalam mengekspresikan
diri sendiri sebagai seorang fotografer.
Tidak ada di dunia ini yang bernama Histogram 'Sempurna', Subyek serta
jenis fotografi yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda pula.
Sebagai contoh ketika memotret foto siluet akan memberikan sebuah grafik
Histogram yang memiliki puncak di kedua ujung spektrum, dan tidak ada
banyak dibagian tengah grafik.
Pada umumnya memang kita akan selalu menginginkan hasil foto dengan
range tonal yang seimbang dan tersebar. Foto yang memiliki exposure yang
benar biasanya akan memiliki puncak ditengah dan meruncing ke arah
tepian grafik.
Tips:
- Kamera digital saat ini sudah banyak yang dilengkapi dengan fitur pengaturan kecerahan layar LCD, guna melihat kembali hasil foto yang sudah diambil. Menambah tingkat kecerahan atau melihat layar dengan kecerahan yang terlampau tinggi bisa mengakibatkan kesalahan evaluasi exposure. Histogram adalah cara yang lebih baik jika Sobat merasa ragu terhadap hasil foto ketika mengevaluasinya melalui layar LCD di kamera digital.
Apakah Sobat Tahu?
- Perangkat lunak pengolah gambar atau Digital Photo Editor seperti Photoshop, Lightroom memiliki fitur yang mirip dengan Histogram yang ada pada kamera digital guna membaca tingkat kecerahan sebuah gambar.
Tag :// Teknik Fotografi
Kamera DSLR memungkinkan seseorang
untuk mengambil banyak foto-foto sesuai dengan kreatifitas mereka,
tetapi untuk mengerti serta memahami pengaturan kamera pasti membutuhkan
sedikit waktu untuk beradaptasi. Percaya atau tidak jika sobat ingin
sekali segera menghasilkan foto yang bagus, hal ini mungkin akan membuat
frustasi, tetapi bagaimanapun juga, satu-satunya cara adalah memastikan
kamera kalian diatur dengan benar guna menghasilkan foto-foto seperti
yang Sobat inginkan.
Quality Control
Apakah Sobat pernah memperhatikan format file yang kalian gunakan dalam
memotret? Apakah Sobat lebih memilih menggunakan format RAW daripada
JPEG? Foto-foto yang diambil dengan menggunakan format RAW akan memiliki
fleksibilitas lebih ketika melakukan paska produksi atau editing dengan
perangkat lunak seperti Photoshop atau GIMP.
Gunakan ISO
antara 100 sampai 400, dan cobalah untuk mendapatkan sensitifitas
cahaya paling renda. Beberapa kamera digital akan menghasilkan Noise
pada ISO tinggi. Noise biasanya dalam foto terlihat seperti butiran pasir
Ketika membicarakan White Balance,
Sobat bisa membiarkannya otomatis, tetapi jika Sobat telah percaya diri
perihal penggunaanya sesuai dengan kondisi pencahayaan saat memotret
maka silahkan kalian atur lebih detail, seperti ke Tungsten atau Cloudy
Key Control
Aperture dan Shutter Speed
bisa dikatakan sangat krusial. Dampak kombinasi dari Dua pengaturan ini
tidak hanya pada jumlah cahaya yang masuk ke dalam lensa, tetapi juga
pada bagaimana foto kalian akan dihasilkan.
Aperture mengendalikan Depth of Field dengan menentukan area mana saja yang akan terlihat tajam, jika Sobat memilih Depth of Field sempit dengan Foreground tajam dan Background blur, maka Sobat harus menggunakan Aperture lebar (contoh: f/2.8), dan begitu juga sebaliknya.
Aperture mengendalikan Depth of Field dengan menentukan area mana saja yang akan terlihat tajam, jika Sobat memilih Depth of Field sempit dengan Foreground tajam dan Background blur, maka Sobat harus menggunakan Aperture lebar (contoh: f/2.8), dan begitu juga sebaliknya.
Shutter Speed mengontrol apakah obyek gerak terekam 'freeze' atau blur (baca artikel: Bagaimana membuat foto Blur). Semakin lambat Shutter Speed, maka akan ada lebih banyak motion blur yang tercipta.
Pengaturan Mode Exposure yang Tepat
Kamera DSLR memberikan beberapa fitur mode exposure, dari full otomatis
seperti yang ada di kamera saku, sampai ke full manual. Dua mode
semi-otomatis yang paling populer dalam memberikan sisi kreatifitas
adalah Aperture Priority dan Shutter Priority.
Aperture Priority memungkinkan kalian untuk memilih Aperture sesuai
keinginan, dan kamera memilih Shutter Speed yang dibutuhkan secara
otomatis. Pilih Shutter Priority jika kalian sudah mengetahui berapa
kecepatan Shutter yang akan digunakan, dan kamera akan menangani
pemilihan aperture untuk mendapatkan exposure yang pas. Sederhana bukan?
Gunakan Metering yang Tepat
Mode Metering akan tergantung pada kamera serta merk-nya, tetapi ada
tiga macam metering yang umum terdapat pada sebuah kamera DSLR yaitu:
Multi-zone, Centre-Weighted Average dan Spot. Mode Multi-Zone membaca
cahaya dari keseluruhan area. Sangat cocok untuk kebutuhan sehari-hari
dan akurat untuk kebanyakan situasi. Centre-Weighted Average membaca
sebanyak sekitar 70% dari tengah frame, ideal untuk mengambil gambar
Portrait. Metering Spot membaca hanya sebatas area kecil, oleh kerena
itu metering ini sedikit sulit diaplikasikan oleh fotografer pemula.
Pengaturan AF dan Mode Drive
Kamera DSLR menawarkan beberapa mode fokus. Dua pengaturan fokus yang
utama adalah Single-Servo untuk obyek diam, dan Continuous-Servo untuk
obyek gerak. Kebanyakan kamera membolehkan penggunanya untuk menggunakan
fokus secara manual.
Mode Drives memungkinkan kita untuk menentukan apakah kita akan
mengambil foto dengan single frame setiap jepretan atau lebih dari satu
jepretan selama kita menekan tombol Shutter.
Memanfaatkan Layar LCD.
Layar LCD bisa membuat kita memberikan salah penilain exposure jika kita tidak mengatur tingkat kecerahannya secara benar. Biasakan untuk mereview exposure sebuah foto menggunakan histogram atau tone chart. Sebuah grafik histogram yang cenderung memuncak di sisi kiri menandakan foto tersebut under-exposure, memuncak di sebelah kanan menandakan over-exposure.
Tag :// Teknik Fotografi
Orang pintar belajar dari kesalahan,
dan Orang yang bijak belajar dari kesalahan orang lain. Artikel kali ini akan mengulas tentang kesalahan-kesalahan umum yang
seringkali dilakukan oleh seorang fotografer pemula. Tulisan berdasarkan foto-foto yang disharing oleh Sobat-Sobat InFotografi baik di Akun Twitter, Facebook Fan Page.
Apakah Sobat masih menemukan foto-foto dengan kesalahan yang akan kami
ulas berikut? Kami mengasumsikan Sobat telah mengerti teknik dasar dalam
dunia fotografi.
Sebuah foto tidak akan menarik jika tidak memiliki kejelasan apa yang
ingin disampaikan oleh si fotografer, atau bisa karena terlalu banyak
elemen yang mengganggu dan memecah perhatian penikmat foto dari subyek
utama foto. Kecendurungan ini umumnya terjadi karena perbedaan antara
bagaimana kita melihat dunia nyata dan bagaimana kamera mengabadikannya.
Sobat bisa mengatasi hal ini dengan beberapa cara: Mendekatlah pada
obyek, orang seringkali ingin sebisa mungkin memotret semua adegan atau
pemandangan dengan menggunakan wide-angle dari kejauhan, tetapi ini akan
membuat subyek terlihat kecil, banyak detail akan terlewatkan, contoh
yang lain adalah memotret manusia atau hewan dari kejauhan dengan alasan
takut mendekat. Berusahalah untuk mendekat, bereksperimenlah agar
subyek menjadi menonjol dengan menggunakan warna atau pencahayaan.
Periksa elemen-elemen yang menggangu yang ada di background, dan
pastikan Sobat tahu apa yang kalian potret.
Cepat Menyerah
Percaya atau tidak, banyak orang yang malakukan hal ini. Mereka telah
investasi kamera yang bagus, telah mempelajari apa yang dibutuhkan dalam
dunia fotografi, dan mereka berkeliling di tempat-tempat eksotis,
tetapi setelah merasa sedikit lelah, lapar atau bosan, maka kamera mahal
tersebut akan terbengkalai. Mereka pada umumnya bahkan tidak pernah
mengeksplorasi sebuah scene lebih dalam lagi, dan menganggap foto
pertama yang mereka ambil adalah yang terbaik. Pengalaman membuktikan
bahwa Kita akan mendapatkan foto yang lebih bagus lagi hanya dengan
meluangkan waktu menemukan dan mencoba semua prespektif yang ditawarkan
oleh sebuah obyek.
Menggunakan Lensa Wide untuk Portrait
Kamera DSLR pada umumnya berada pada Focal Length terpendek ketika
disimpan didalam tas. Wide-angle biasanya juga menjadi pengaturan
default bagi kebanyakan fotografer, tetapi pada kenyataanya ketika
digunakan pada foto Portrait akan menghasilkan distorsi yang pasti tidak
Sobat inginkan, apalagi jika kalian memotret terlalu dekat pada obyek.
Gunakan zoom-in dengan focal length terpanjang pada lensa kalian, jangan
sampai menciptakan "karikatur" hanya dikarenakan distorsi yang
diakibatkan oleh focal length pendek (contoh 18mm). Focal Length panjang
(telefoto) akan meratakan prespektif, mambuat foto Portrait akan lebih
atraktif.
Foto Blur akibat Camera-Shake
Hasil foto seperti ini yang sering kali menimbulkan penyesalan. Pada Shutter Speed
lambat seperti 1/8 detik dan bahkan terkadang di 1/80 detik, kamera
akan merekam dampak dari goyangan kamera (camera-shake). Fotografer
pemula tidak pernah menyadarinya, dan para fotografer PRO sering
mengasumsikan foto tersebut baik-baik saja dan tidak berniat untuk
menaikkan pengaturan ISO. Guncangan kamera bisa sangat mengganggu,
kecuali jika memang disengaja, dan yang pasti banyak lomba atau majalah
tidak ingin menggunakan foto yang semacam ini bukan?
Cara untuk mendapatkan foto tajam adalah dengan berusaha sebaik mungkin
agar kamera tidak bergerak (diam), dan salah satu metode terbaik yang
bisa dilakukan adalah dengan menggunakan Tripod. Tidak masalah jika Sobat tidak ingin repot membawa Tripod kesana-kemari, atau tidak ingin berinvestasi pada perangkat ini. Lensa-lensa
modern saat ini sudah banyak yang memiliki fitur untuk mengurangi
dampak dari camera-shake, dan kamera modern sudah memiliki kualitas
bagus pada pengaturan ISO tinggi
(sehingga Sobat bisa tenang menggunakan Shutter Speed cepat). Pastikan
Sobat diam tidak bergerak untuk beberapa detik ketika memotret, hal ini
akan menghindarkan foto kalian dari dampak camera-shake. Jangan takut
untuk menaikkan pengaturan iso, jika masih mendapatkan Shutter Speed
yang terlalu lambat, dan jika mamungkinkan, carilah sesuatu yang bisa
jadi pendukung agar kamera kalian tetapi diam.
Tidak Ada Subyek yang Jelas pada Foto
Tag :// Teknik Fotografi
8 March 2013
Candid Photography selalu memiliki
kesan tersendiri, baik dalam aktifitas keseharian maupun pada
acara-acara formal seperti pernikahan, seminar, pertemuan, dan
lain-lain. Banyak klien kami terdahulu sering meminta untuk memotret
acara-acara yang mereka adakan dengan cara khas "paparazi" ini. Pada
acara-acara tersebut setidaknya ada dua fotografer, satu fotografer
memotret secara formal, dan satu lagi bergerak di belakang layar dan
mengabadikan momen melalui fotografer candid.
Sobat belum pernah melakukannya? Kalian pasti akan terkejut ketika menggabungkan hasil foto formal dengan candid. Foto-foto tersebut ternyata bisa saling melengkapi dan menyajikan sebuah cerita tersendiri. InFotografi kali ini akan mengulas beberapa tips yang bisa membantu fotografer pemula untuk meningkatkan hasil jepretan-jepretan candid. Catat bahwa tips ini bukan tentang bagaimana menyelinap seperti yang dilakukan "paparazi", dalam artian memotret tanpa ijin, tetapi bagaimana menambah kesan candid pada setiap foto kalian.
Selamat Mencoba :)
Sobat belum pernah melakukannya? Kalian pasti akan terkejut ketika menggabungkan hasil foto formal dengan candid. Foto-foto tersebut ternyata bisa saling melengkapi dan menyajikan sebuah cerita tersendiri. InFotografi kali ini akan mengulas beberapa tips yang bisa membantu fotografer pemula untuk meningkatkan hasil jepretan-jepretan candid. Catat bahwa tips ini bukan tentang bagaimana menyelinap seperti yang dilakukan "paparazi", dalam artian memotret tanpa ijin, tetapi bagaimana menambah kesan candid pada setiap foto kalian.
Bawa kamera kemanapun kalian pergi
Cara terbaik dalam menghasilkan foto yang spontan adalah selalu siap
baik itu perangkat maupun fotografer. Setidaknya Sobat selalu membawa
kamera DSLR yang selalu siap untuk dikeluarkan dari tasnya, atau juga
bisa selalu membawa kamera point and shoot yang berkualitas bagus, yang
bisa dengan mudah memotret ketika kalian menemukan moment-moment bagus.
Selalu membawa kamera kemanapun kalian pergi juga bisa membantu orang
lain terbiasa ketika Sobat memotret, mereka akan lebih santai ketika
kalian memotretnya dan tetap berinteraksi satu sama lain.
Gunakan zoom
Semakin Sobat berada jauh dari subyek, maka kemungkinan mereka menyadari
sedang dipotret semakin kecil, dan mereka akan tetap santai dan lebih
natural. Menggunakan Zoom panjang memungkinkan kalian untuk memotret
diluar ruang personal mereka tetapi Sobat tetap bisa merekam kedekatan
mereka berinteraksi satu sama lain.
Matikan flash
Flash
bisa menjadi sebuah sinyal atau tanda bahwa mereka sedang dipotret.
Cahaya flash yang langsung ke arah mereka bisa "membunuh" moment yang
ada pada saat itu, jadi sebisa mungkin jangan menggunakan flash pada
saat melakukan fotografi Candid. Naikkan pengaturan ISO jika Sobat berada pada kondisi rendah cahaya atau low-light, gunakan lensa "cepat", buka aperture selebar mungkin.
Perbanyaklah foto
Kami sepertinya sudah pernah membahas tentang continuous shot bukan? Sobat terkadang akan menemukan foto yang mengejutkan diantara serial foto tersebut. Foto itu akan kental dengan suasana spontan dan kalian tidak akan mendapatkannya jika hanya memotret satu foto. Atur kamera kalian ke mode Continuous Shot sehingga kalian bisa memperbesar kesempatan mendapatkan foto candid yang sempurna.Posisi Strategis
Fotografi candid adalah tentang bagaimana merekam momen secara spontan,
dan mendapatkan foto sempurna diwaktu yang tepat. Cobalah untuk berpikir
selangkah kedepan dan selalu menerka apa yang selanjutnya terjadi bisa
membantu menambah peluang untuk mendapatkan foto candid yang sempurna.
Sebagai contoh ketika memotret di acara pernikahan, berpikirlah apa yang
akan terjadi pada saat upacara pernikahan dan dimana tempat terbaik
untuk menangkap momen-momen tersebut. Apa yang akan dihadapi oleh
seseorang? Apa yang akan mereka lakukan? Seperti apa cahaya yang ada?
Mempertimbangkan pertanyaan tersebut akan membuat kalian menjelajah
ruangan secara efektif.
Potretlah orang yang sedang beraktifitas.
Foto orang yang beraktifitas cenderung lebih menarik dibandingkan mereka
hanya duduk manis. Subyek akan terfokus pada sebuah aktifitas yang bisa
menambah energi pada sebuah foto, dan tentunya foto tersebut akan lebih
memiliki cerita. Timing adalah segalanya dalam foto candid, jadi tunggu
perhatian mereka teralihkan dari kalian dan fokus terhadap apa yang
mereka lakukan.
Potret Orang yang sedang berinteraksi
Foto terkadang bisa terlihat sangat menarik jika ada lebih dari satu
orang di dalamnya. Foto seperti ini akan menyampaikan relasi atau
hubungan di dalam sebuah foto. Bahkan meskipun didalam foto ada dua
orang atau lebih yang tidak sedang berinteraksi, masih saja bisa
menambah kedalaman serta nuansa cerita. Candid idealnya memang diantara
orang-orang tersebut berinteraksi antar subyek sehingga bisa menambah
emosi dalam foto tersebut.
Memotretlah serendah mungkin
Jika subyek foto kalian sadar bahwa sobat disana dan mengarahkan kamera
pada mereka, kemungkinan besar mereka akan bereaksi sedikit tidak alami.
Salah satu keuntungan kamera digital adalah tidak membutuhkan biaya
yang banyak untuk puluhan bahkan ratusan foto, jadi cobalah memotret
tanpa mengangkat kamera terlalu tinggi. Sobat bisa menggunakan angle
lebar untuk melakukannya secara efektif.
Perbanyak prespektif
Memotret dengan angle rendah tentu akan memberikan prespekfif yang
berbeda. Hal ini tentu akan menambah kealamian foto candid, tetapi
terkadang Sobat akan menemui kegagalan seperti foto yang tidak fokus
atau tidak terkomposisi dengan benar, dan foto terkesan diambil secara
acak. Cobalah juga foto dengan prespektif lain dengan berbagai cara
seperti jongkok, dari tempat tinggi, framing, zoom, wide angle, dan
lain-lain. Prespektif baru ini akan membuat foto kalian lebih terlihat
fresh dan mengejutkan.
Framing
Sebuah trik yang cukup berhasil pada foto candid adalah framing dengan
menggunakan elemen yang ada pada foreground sehingga terlihat kalian
bersembunyi dibelakangnya. Sobat bisa memotret dari belakang pundak
seseorang, menyertakan cabang pohon atau bahkan bingkai jendela atau
pintu.
Tag :// Teknik Fotografi
5 March 2013
Sepertinya banyak foto yang diambil
oleh para fotografer pemula memiliki banyak detil, dan akhirnya menjadi
elemen yang menarik perhatian dari subyek utama foto, atau malah bisa
terkesan ada terlalu banyak Point of Interest di dalam foto tersebut.
Tip kali ini yang bisa diberikan oleh InFotografi adalah, cobalah pada saat memotret untuk sedikit menganalisa sebelum menekan tombol shutter. Lihat pada gambar dan tanyakan pada diri kalian sendiri apakah ada framing alternatif lain yang bisa digunakan sehingga mampu untuk menghilangkan beberapa elemen yang berpotensi menjadi pemecah perhatian atau distraction dan mampu untuk memperbesar efek dari subyek utama bagi penikmat foto.
Tip kali ini yang bisa diberikan oleh InFotografi adalah, cobalah pada saat memotret untuk sedikit menganalisa sebelum menekan tombol shutter. Lihat pada gambar dan tanyakan pada diri kalian sendiri apakah ada framing alternatif lain yang bisa digunakan sehingga mampu untuk menghilangkan beberapa elemen yang berpotensi menjadi pemecah perhatian atau distraction dan mampu untuk memperbesar efek dari subyek utama bagi penikmat foto.
Sobat bisa menggunakan framing ketat, atau memotret dari angle berbeda
pada kebanyakan kondisi bisa membantu mendapatkan kesederhanaan dalam
sebuah foto.
Tag :// fotografi,
Tag :// Teknik Fotografi
Seorang yang baru saja terjun ke dunia fotografi tentu tidak pernah mempertimbangkan untuk belajar tentang komposisi fotografi.
Mereka kebanyakan komposisi hanya berlaku bagi seorang pelukis. Kenapa?
coba sobat bayangkan saja, tentu tidak mungkin bukan menanyakan pada
seseorang yang sedang berlari mengejar Bis kota, "Maaf bisakah Anda
berposisi disini? Saya lagi mencoba mengaplikasikan Rule of Thirds!" lalu dimana letak poin komposisi dalam fotografi? Bagi Fotografer pemula yang
tidak menghiraukan komposisi fotografi akan berakhir pada banyaknya
stock foto dalam hard disk mereka dan foto-foto itu pasti tanpa
pertimbangan, tidak peduli apakah obyek foto tersebut bergerak atau
diam.
Sobat termasuk kategori diatas dalam belajar fotografi? dan belum mempertimbangkan perihal komposisi? maka berikut ini adalah beberapa aturan yang layak untuk dilakukan untuk memulai memasukkan komposisi dalam setiap jepretan kalian. Aturan secara alami memang dibuat untuk dilanggar, tetapi Sobat tidak bisa melanggarnya sebelum kalian menguasai aturan-aturan tersebut.
Sobat termasuk kategori diatas dalam belajar fotografi? dan belum mempertimbangkan perihal komposisi? maka berikut ini adalah beberapa aturan yang layak untuk dilakukan untuk memulai memasukkan komposisi dalam setiap jepretan kalian. Aturan secara alami memang dibuat untuk dilanggar, tetapi Sobat tidak bisa melanggarnya sebelum kalian menguasai aturan-aturan tersebut.
Rule of Thirds - Infotografi sempat mengulas dalam artikel
sebelumnya, dan kami percaya aturan ini sudah banyak diketahui oleh
fotografer di dunia. Kamera DSLr bahkan kebanyakan sudah dilengkapi
dengan visual grid dalam viewfinder. Aturan ini menyatakan bahwa untuk
membuat sebuah gambar yang menarik, fokuskan Focal Point di salah satu garis atau titik di sepertiga bagian frame. Sebagai contoh tempatkan horizon sebuah foto landscape
pada sepertiga bawah dan jangan tepat di tengah-tengah frame, sebuah
pohon yang ada di sebuah tempat terbuka hendaknya tempatkan sejajar
dengan salah satu dari dua garis vertikal.
Rule of Odds - atau dalam bahasa kita adalah aturan ganjil.
Aturan ini menyatakan bahwa sebuah gambar akan tampak lebih menarik
secara visual ketika subyek berjumlah ganjil, sebagai contoh jika Sobat
memotret di sebuah tempat dan ada lebih dari satu orang, maka jangan
memotret 2 orang, ambil foto 3, 5, atau 7 orang dalam kelompok. Sobat
mungkin akan merasa geli ketika mendengar aturan ini bukan? Tentu aturan
ini kurang berlaku ketika memotret sebuah acara pernikahan atau foto
keluarga dengan jumlah genap, tetapi gunakan aturan sebisa mungkin
ketika tidak memotret 'real life' atau sebuah event (still life,
kelompok orang, bunga dan lain-lain). Penelitan menunjukkan bahwa
seseorang akan lebih mudah dan nyaman ketika melihat gambar dengan
subyek yang berjumlah ganjil.
Rule of Space - Aturan ruang kosong ini erat hubungannya dengan
Rule of Thirds. Rule of Space biasanya sudah ada dalam otak kita, dan
kita tidak sadar sejatinya itu adalah sebuah aturan dasar komposisi
fotografi. Aturan ini menyatakan bahwa untuk menggambarkan sebuah
pergerakan, konteks serta ruang yang lebih besar maka Sobat perlu memasukkan ruang kosong yang bebas dari 'clutter'
atau pemecah perhatian. Sebagai contoh, jika sobat memotret seorang
yang sedang berlari, maka berikan ruang kosong untuk tujuan lari, jangan
memberikan ruang kosong di belakang pelari karena tidak membantu
penikmat foto untuk melihat kedepan arah pelari. Contoh lainnya adalah
ketika memotret wanita yang sedang tertawa, maka berikan ruang kearah
dimana dia tertawa. Hal ini akan mengakibatkan penikmat foto kita
berpikir apa yang sedang dituju oleh pelari atau apa yang sedang
ditertawakan oleh wanita tersebut. Ini adalah alasan kenapa Rule of
Space erat kaitannya dengan Rule of Thirds, ketika memberikan ruang
kosong pada frame, maka akan otomatis juga akan mengaplikasikan Rule of
Thirds.
View Point - Dalam dunia fotografi aturan ini juga dikenal dengan
POV atau Point of View, dan ini adalah aturan paling dasar dari
komposisi fotografi. Sangat sederhana dan mudah diaplikasikan semudah
menekan tombol shutter. Sobat adalah penikmat foto, Mata sobat adalah
mata mereka, jika Sobat memotret seekor kucing pada eye level yang sama,
penikmat foto kalian juga akan melihat pada eye level yang sama dengan
kucing tersebut (memberikan kesan kesetaraan), jika Sobat memotret
kucing dari bawah, maka penikmat foto akan melihat kucing dari bawah
juga (memberikan kesan dominasi) dan jika Sobat memotret kucing dari
atas, maka kalian berarti menyampaikan perasaan superioritas dari
penikmat foto terhadap kucing tersebut.
Tag :// fotografi,
Tag :// Teknik Fotografi
Tulisan pendek kali ini masih berhubungan erat dengan
artikel beberapa minggu lalu tentang Rule of Thirds, dan penempatan subyek foto
di satu sisi frame foto guna mendapatkan keseimbangan komposisi. Pertanyaan
yang mungkin muncul di benak para fotografer pemula adalah:
Jawaban terbaik bagi pertanyaan diatas adalah "Tidak ada masalah dengan penempatan di sisi sebelah kiri ataupun kanan", tetapi ada satu hal yang bisa dijadikan pertimbangan ketika melakukan komposisi. Aturan pakemnya adalah jika seseorang (bisa juga hewan) yang Sobat potret melihat atau bahkan menoleh ke satu arah, maka tempatkan subyek di sisi bersebrangan dengan arah yang mereka tunjuk.
Aturan dalam fotografi tentunya juga bisa dilanggar bukan?
dan tentu jika dilakukan dengan pertimbangan yang tepat akan menghasilkan foto
yang menarik. Aturan tersebut secara estetika mungkin tidak selamanya akan
berlaku. Melanggar aturan tersebut bisa meninggalkan sedikit misteri dan
keingintahuan penikmat foto terhadap cerita yang tersirat, dan tentunya
perasaan tersebut bisa menguatkan reaksi terhadap foto kalian bukan?
Dimana seharusnya Saya menempatkan subyek foto dalam gambar agar tampak bagus? di sisi sebelah kiri atau kanan?
Jawaban terbaik bagi pertanyaan diatas adalah "Tidak ada masalah dengan penempatan di sisi sebelah kiri ataupun kanan", tetapi ada satu hal yang bisa dijadikan pertimbangan ketika melakukan komposisi. Aturan pakemnya adalah jika seseorang (bisa juga hewan) yang Sobat potret melihat atau bahkan menoleh ke satu arah, maka tempatkan subyek di sisi bersebrangan dengan arah yang mereka tunjuk.
Gambar dalam artikel ini, Kami harap bisa mengilustrasikan bagaimana
menempatkan subyek saat memotret dengan kondisi diatas. Kepala dari
subyek dalam foto tersebut mengarah ke satu arah ke kiri atau kanan, dan
fotografer yang memotretnya memberikan ruang kosong (space) di sisi dimana
mereka melihat atau menoleh. Alasannya untuk ini adalah, ketika penikmat
melihat sebuah hasil jepretan yang menggambarkan seseorang sedang melihat ke
satu arah, maka mata penikmat foto juga akan terbawa ke arah tersebut.
Tag :// fotografi,
Tag :// Teknik Fotografi
3 March 2013
Sebenernya membuat efek grunge ini gampang banget.. intinya cuman gabung-gabungin gambar aja…
gak percaya ??
Ini nih bukti nya :
sebelumnya… saya pake gambar-gambar ini untuk membantu pembuatan efek
Klik untuk download gambar-gambar diatas.
Sekarang ke inti nya yah..
Buka gambar yang mau diedit
duplikat layer dengan menekan ctrl + J
Klik Image > adjustment > desaturate atau ketan eh tekan di keyboard CTRL + Shift + U untuk membuat foto jadi hitam putih.
Opacity nya kurangi jadi 50%
sekarang tekan ctrl +J lagi di layer background untuk menduplikat layer background. pindahin hasil duplikat ke paling atas
Klik Filter > Other > Highpass
Ubah layer style menjadi Vivid light
edit foto dasar udah selesai.. sekarang kita main-main dengan gambar yang lain..
buka gambar oldpaper.jpg
drag ke foto yang tadi diedit
atur sedemikian rupa.. atau di pas- in aja setiap ujung nya..
sekarang ubah layer style menjadi menjadi COlor burn
sekarang buka juga batu.jpg .. drag gambar texture batu ke dalam foto yang lagi diedit
Klik add vector mask..
lalu klik brush tool (warna hitam) warnai bagian muka nya.. biar nanti keliatan jelas..
ubah layer style menjadi multiply
hasilnya kayak gini
sekarang buka lagi gambar bantuan terakhir.. gambar tembok.jpg.. Drag ke dalam foto dan atur seperti gambar dibawah
Ubah Opacity nya jadi 50%
Klik add vector mask .. warnai dengan brush tool seperti gambar.
Hasil akhir nya :
Gampang kan ya ?
selamat mencoba!
gak percaya ??
Ini nih bukti nya :
sebelumnya… saya pake gambar-gambar ini untuk membantu pembuatan efek
Klik untuk download gambar-gambar diatas.
Sekarang ke inti nya yah..
Buka gambar yang mau diedit
duplikat layer dengan menekan ctrl + J
Klik Image > adjustment > desaturate atau ketan eh tekan di keyboard CTRL + Shift + U untuk membuat foto jadi hitam putih.
Opacity nya kurangi jadi 50%
sekarang tekan ctrl +J lagi di layer background untuk menduplikat layer background. pindahin hasil duplikat ke paling atas
Klik Filter > Other > Highpass
Ubah layer style menjadi Vivid light
edit foto dasar udah selesai.. sekarang kita main-main dengan gambar yang lain..
buka gambar oldpaper.jpg
drag ke foto yang tadi diedit
atur sedemikian rupa.. atau di pas- in aja setiap ujung nya..
sekarang ubah layer style menjadi menjadi COlor burn
sekarang buka juga batu.jpg .. drag gambar texture batu ke dalam foto yang lagi diedit
Klik add vector mask..
lalu klik brush tool (warna hitam) warnai bagian muka nya.. biar nanti keliatan jelas..
ubah layer style menjadi multiply
hasilnya kayak gini
sekarang buka lagi gambar bantuan terakhir.. gambar tembok.jpg.. Drag ke dalam foto dan atur seperti gambar dibawah
Ubah Opacity nya jadi 50%
Klik add vector mask .. warnai dengan brush tool seperti gambar.
Hasil akhir nya :
Gampang kan ya ?
selamat mencoba!
Tag :// belajar photoshop
kali ini tentang bagaimana cara memisahkan
Objek dengan background nya.. sebenernya ada banyak cara sih.. tutorial
sebelum-sebelum nya juga udah pernah dibahas kok.. Tapi kali ini saya
coba pake cara EXTRACT…
Langsung aja deh yaa ..
Buka photo yang mau diedit..
Sekarang kita langsung pisahin objek sama background nya… Klik FILTER > EXTRACT
di jendela extract ada menu-menu juga :
Highlighter tool : untuk menandai (masking) batas antara background dan objek yang mau dipisahin.
Brush tool : untuk menandai (masking) area yang mau dipisahin
Eraser Tool : menghapus masking jika ada kesalahan
Eyedropper tool : untuk menentukan warna sesuai dengan sample nya..
Clean Up tool : hanya muncul kalau hasil masking di preview ini gunanya untuk merapikan hasil masking dengan menghapus
Edge TouchUp TOol : Hanya muncul kalau hasil masking sudah dipreview , gunanya untuk merapikan hasil masing dengan cara menambah.
Zoom tool : Untuk memperbesar atau memperkecil gambar ( klik untuk memperbesar, ALT+ klik untuk memperkecil)
Hand tool : untuk menggerakan jendela gambar
Sekarang klik Highlighter tool , drag di perbatasan antara background dan objek ..
Bisa di zoom gambarnya untuk objek yang perlu detail pengerjaan nya.. Untuk membersar kecilkan brush cukup menekan tombol [ atau ]
[ : untuk mengecilkan brush
] : untuk membersarkan brush
Seleksi Semua nya sampai detail-detailnya seperti rambut ..
Kalo sudah beres semua, Klik brush tool, lalu klik di area yang akan diambil objeknya..
Klik Tombol Preview untuk melihat hasilnya … biasanya sih pasti ada yang kurang.. misalnya masih blom rapi, ada bagian yang mau kita ambil tapi kepotong.. dan lain-lain..
Gimana cara beresinnya ?
GUnakan clean up tool dan edge touch up tool
Bersihkan dengan clean up tool kalo masih kurang rapi, dan kalo ada bagian yang kehapus, gunakan touch up tool.. penggunaan nya tinggal drag & drop aja kok..
Hasilnya kira-kira nanti begini ..
Sekarang buka gambar Background yang lain, saya pake gambar situasi Broadway..
Drag Foto yang tadi diedit ke gambar background yang lain
Atur sedemikian rupa .. lalu cari pencahayaan dan pewarnaan supaya serasi dengan background. Bisa juga menggunakan Hue/saturation untuk penyesuaian.. bisa dicari-cari kok.. itu sangat menyenangkan hehehe..
Kita beri efek lagi..
Klik Add new fill and adjustment layer > Channel Mixer
Atur Channel mixer nya :
Bisa ditambahin dengan new fill and adjustment yang lain… silahkan bermain-main aja..
yang paling penting cara cropping nya harus bener..
Hasilnya :
Selamat Mencoba !
Langsung aja deh yaa ..
Buka photo yang mau diedit..
Sekarang kita langsung pisahin objek sama background nya… Klik FILTER > EXTRACT
di jendela extract ada menu-menu juga :
Highlighter tool : untuk menandai (masking) batas antara background dan objek yang mau dipisahin.
Brush tool : untuk menandai (masking) area yang mau dipisahin
Eraser Tool : menghapus masking jika ada kesalahan
Eyedropper tool : untuk menentukan warna sesuai dengan sample nya..
Clean Up tool : hanya muncul kalau hasil masking di preview ini gunanya untuk merapikan hasil masking dengan menghapus
Edge TouchUp TOol : Hanya muncul kalau hasil masking sudah dipreview , gunanya untuk merapikan hasil masing dengan cara menambah.
Zoom tool : Untuk memperbesar atau memperkecil gambar ( klik untuk memperbesar, ALT+ klik untuk memperkecil)
Hand tool : untuk menggerakan jendela gambar
Sekarang klik Highlighter tool , drag di perbatasan antara background dan objek ..
Bisa di zoom gambarnya untuk objek yang perlu detail pengerjaan nya.. Untuk membersar kecilkan brush cukup menekan tombol [ atau ]
[ : untuk mengecilkan brush
] : untuk membersarkan brush
Seleksi Semua nya sampai detail-detailnya seperti rambut ..
Kalo sudah beres semua, Klik brush tool, lalu klik di area yang akan diambil objeknya..
Klik Tombol Preview untuk melihat hasilnya … biasanya sih pasti ada yang kurang.. misalnya masih blom rapi, ada bagian yang mau kita ambil tapi kepotong.. dan lain-lain..
Gimana cara beresinnya ?
GUnakan clean up tool dan edge touch up tool
Bersihkan dengan clean up tool kalo masih kurang rapi, dan kalo ada bagian yang kehapus, gunakan touch up tool.. penggunaan nya tinggal drag & drop aja kok..
Hasilnya kira-kira nanti begini ..
Sekarang buka gambar Background yang lain, saya pake gambar situasi Broadway..
Drag Foto yang tadi diedit ke gambar background yang lain
Atur sedemikian rupa .. lalu cari pencahayaan dan pewarnaan supaya serasi dengan background. Bisa juga menggunakan Hue/saturation untuk penyesuaian.. bisa dicari-cari kok.. itu sangat menyenangkan hehehe..
Kita beri efek lagi..
Klik Add new fill and adjustment layer > Channel Mixer
Atur Channel mixer nya :
Bisa ditambahin dengan new fill and adjustment yang lain… silahkan bermain-main aja..
yang paling penting cara cropping nya harus bener..
Hasilnya :
Selamat Mencoba !
Tag :// belajar photoshop